Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Budak Cinta (Antara Kasih Sayang Murni dan Totalitas Penghambaan Diri)

12 Mei 2019   21:15 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jikalau matahari memanggang kulit, aku mau jadi payung tuk lindungimu.

Jikalau hujan menusuk-nusuk tubuh semampaimu, aku mau jadi jas tuk halangi air-air itu.

Jikalau siang harimu mendung remang, kan kugambar pelangi tuk warnai terang harimu.

Jikalau malamu sama gelapnya dengan malam kemarin, kan kutiangkan bulan dan bintang di penatapan matamu

Apalagi yan mesti kulakukan untuk buatmu mencintaiku dan aku mencintaimu?

Aku rela jadi gelas dan air yang meresap ke dalam dahagamu.

Aku berandai jadi makan siang dan makan malammu kala perutmu sedang kosong.

Kan kucabut bola mataku, kusebar ke delapan penjuru mata angin agar kau tak lepas dari perhatianku.

Kurang apalagi aku membudakkan hati dan jiwaku hanya demi kau cintaku?

Kuharap jangan kau patahkan berkali-kali

Aku hanya punya setengah hati

Karena setengah lagi sudah ada padamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun