Di malam ini begitu dingin. Kulihat setengah wajahmu di balik pintu kamar, seperti sedang memohon sesuatu kepadaku. "Aku lelakimu, mintalah selagi bisa kuberikan" ujarku.
"Malam ini aku sangat lelah, siang tadi banyak pekerjaan kantor kuselesaikan. Sudikah Daeng Raja membuatkan teh untukku" pintamu dengan suara lirih.
Diriku bagai pasukan tempur. Langsung loncat, begitu lincah, beraksi di dapur, cari panci, masak air, mendidih...lalu kutuang gula dan tehnya.
Sayangnya, aku tak tahu takaran gula yang tepat untuk tehmu. Tapi, tolong nikmatilah, meski rasanya aneh. Terimalah apa adanya, ini buatanku, lelakimu. Lelakimu yang setia.
(Catatan langit)