Tahap Laten
- Virus masih aktif tetapi bereproduksi dalam tingkat rendah.
- Banyak orang merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala, terkadang selama bertahun-tahun.
Tahap AIDS
- Demam terus-menerus
- Kelelahan ekstrem
- Diare parah
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Infeksi oportunistik (seperti tuberkulosis atau infeksi jamur)
- Lesi kulit (seperti sarkoma Kaposi).
Pengobatan HIV dan AIDS
Terapi utama untuk HIV adalah pemberian antiretroviral (ARV). Kelompok obat ini tidak menghilangkan virus, tetapi dapat menekan perkembangan HIV sehingga sistem imun tetap terjaga.
Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin setelah pasien dinyatakan positif HIV dan obat perlu diminum secara teratur seumur hidup. Orang dengan HIV juga membutuhkan pemeriksaan rutin agar dokter dapat memantau kondisi tubuhnya dan efektivitas terapi.
Obat-obatan yang dapat diresepkan dokter untuk mengobati HIV, antara lain:
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs), seperti efavirenz atau rilpivirine
- Nucleoside or nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs), misalnya Heplav
- Protease inhibitors, seperti darunavir atau lopinavir-ritonavir
- Integrase inhibitors, misalnya dolutegravir
 Pencegahan HIV dan AIDS
Pencegahan HIV dan AIDS bisa dilakukan dengan melakukan upaya berikut:
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Menggunakan kondom setiap berhubungan intim
- Menjalani sunat
- Memastikan pasangan tidak menderita penyakit menular seksual, termasuk HIV
- Tidak berbagi penggunaan jarum suntik atau alat tajam lainÂ
Melakukan pemeriksaan HIV secara rutin, terutama untuk individu yang berisiko terkena penyakit ini. Melalui pencegahan, pemeriksaan, dan pengobatan yang tepat serta dukungan bagi ODHIV, kita dapat melangkah menuju masyarakat yang lebih sadar akan HIV dan terhindar dari penyebaran virus ini.
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/hiv-and-aids-causes-symptoms-and-prevention