Mohon tunggu...
Ariya Hadi Paula
Ariya Hadi Paula Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora.

Alumni IISIP Jakarta, pernah bekerja di Tabloid Paron, Power, Gossip majalah sportif dan PT Virgo Putra Film sebagai desainer grafis dan artistik serta menjadi jurnalis untuk Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Saat ini aktif sebagai Koordinator masyarakat peduli dakwah & peradaban (MPDP) Al Madania dan pengurus Yayasan Cahaya Kuntum Bangsa (YCKB).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cyclone

30 September 2022   22:41 Diperbarui: 6 September 2023   12:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Begitu dialami  duo pengamen jalanan, hingga tetes terakhir air mineral di botol ukuran 60 mili liter, tak juga hapus dahaga mereka. Tapi haus nyatanya bukan masalah,  sang gitaris mulai memetik lagi senar-senar melodinya kemudian disambut vokalisasi  partner. Kali ini mereka  melantunkan lagu-lagu Bon Jovi.  Diawali  Always, Never Say Good Bye hingga Bed Of Rose, sementara petikan gitar akustik Renson terus meningkahi.

Bersamaan dengan itu, sekeping dua keping koin dan selembar dua lembar uang kertas Rp5000,-an diletakan orang-orang yang lalu lalang. Ada yang dengan perlahan di hadapan mereka tapi ada juga yang melempar hingga masuk ke kolong kursi.  Sesungguhnya kedua lelaki tua itu  tidak bermaksud ngamen, entah siapa yang memulai meletakan uang di depan kursi, pastinya dia berjiwa dermawan atau apresiatif atas kreativitas seni.

Demi melihat recehan yang  terus terkumpul di hadapan, maka Renson makin bersemangat memainkan  raungan nada hard rock karya Bon Jovi dalam versi akustik.  Selanjutnya beberapa master piece grup band asal amrik tersebut  dipertunjukan eks personil Cyclone. Sampai pada lagu ketujuh keduanya berhenti kelelahan.

Plok! Plok! Plok!  Applause dari seorang renta dari atas kursi rodanya.  Kedua pengamen itu manggut hormat atas apresiasi yang diberikan pekursi roda itu. Setelah diperhatikan dengan seksama, lelaki renta berjaket kulit itu adalah Warga Negara Asing (WNA) berkulit putih.

"Ekspatriat, tuh Son...." jelas Risky Lennon yang disambut manggut-manggut kagum sang gitaris jalanan. Namun dalam hatinya menerka-nerka sosok lelaki renta itu pernah dikenalnya.

Sementara lelaki di kursi roda berbicara pelan kepada perempuan muda yang mendorongkan kursi. Perempuan berambut pirang itu memanggil lelaki remaja berpakaian kemeja rapih, lalu dia segera mengeluarkan beberapa lembar uang kertas yang segera menyerahkannya pada lelaki renta di kursi roda.

Lelaki renta itu mengayuh sendiri kursi roda ke arah dua pengamen tua. Kemudian diserahkannya sejumlah uang kertas tadi kepada pemain gitar, sedang vokalis berupaya mengumpulkan recehan ke dalam kantong plastik.

Pekursi roda itu mengacungkan jempol berkali-kali pada Renson yang cuma bisa berkata, "Thank You, Sir!"

Melihat niat lelaki renta tadi sudah terwujud,  perempuan pendampingnya segera mendorong kursi roda dan mereka bertiga bergegas menuju lobi Hotel Sari Pan Pasifik. Sebuah mobil van biru langit telah menunggu.  Dua orang Bell Boy melipat dan memasukan kursi roda ke bagasi belakang, sedangkan perempuan pirang tadi memapah lelaki bule renta ke dalam Van.

"Gokil! 500 dollar nih Son, sekitar Rp7,5 juta tahu!" sorak Risky Lennon kegirang saat sang gitaris menyuruh menyimpan pemberian dari bule yang diduga ekspatriat tadi.

Saat itulah datang mendekat seorang petugas keamanan hotel dengan Handie Talkie (HT) yang 'rame sendiri'menggetarkan jiwa. Khawatir dihardik, apalagi diamankan maka kedua pengamen jalanan pasang kuda-kuda untuk ambil langkah seribu alias kabur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun