Mohon tunggu...
Ariya Hadi Paula
Ariya Hadi Paula Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora.

Alumni IISIP Jakarta, pernah bekerja di Tabloid Paron, Power, Gossip majalah sportif dan PT Virgo Putra Film sebagai desainer grafis dan artistik serta menjadi jurnalis untuk Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Saat ini aktif sebagai Koordinator masyarakat peduli dakwah & peradaban (MPDP) Al Madania dan pengurus Yayasan Cahaya Kuntum Bangsa (YCKB).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cyclone

30 September 2022   22:41 Diperbarui: 6 September 2023   12:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kita sambut..., Risky Lennon, Renson, Anton dan Andri!  The Cyclone Band!" teriak pembawa acara festival musik antar kampus memperkenalkan personil kelompok musik bentukan lelaki itu pada masa lalu. Pengantar sang host pada penampilan perdana Cyclone di muka publik, selalu terngiang dan terkenang hingga sekarang.

Diperhatikannya dengan seksama setiap tulisan dan gambar yang sebagiannya memudar.  Namun tatapan tajam meneliti berangsur melemah berganti tatapan sendu menerawang.  Perlahan terbayang masa-masa jaya sewaktu kuliah manajemen transportasi udara di Universitas Trisakti.

Kiky, begitu Risky muda biasa dipanggil,  adalah vokalis handal Cyclone Band. Sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Kiky memutuskan serius menekuni hobinya di masa kanak-kanak yaitu  nyanyi metal di kamar mandi.  Beruntung hobi melantunkan lagu-lagu cadas  didukung kedua orangtuanya.  Mulai dari Bohemian Rhapsody-nya Queen,  Bed Of Rose-nya Bon Jovi,  The Unforgiven-nya Metallica sampai tembang Rumah Kita milik rock band nasional God Bless kerap dilantunkan di setiap kesempatan.

Tapi paling sering  'dipentaskan oleh Kiky remaja saat jam istirahat sekolah, di angkot, dan di kamar mandi, pastinya tembang-tembang lawas The Beatles!  Puluhan koleksi album grup musik legendaris asal Liverpool (UK)  disimpan rapi pada sebuah etalase kecil yang tergantung di dinding.  Lebih dari 20 judul lagu karya John Lennon dan Paul Mc Cartney cs dikuasai Kiky. Begitulah kisah di balik predikatisasi Risky Lennon.

"Ki! Kiky!" teriak seseorang dari luar teras rumah membuyarkan lamunan Risky dewasa.

Tepat di  depan pintu masuk telah berdiri  lelaki seumuran dengan penggemar fanatik John Lennon. Hanya saja perawakannya lebih tinggi dan sedikit gempal.  Sebuah gitar akustik produksi pabrik  terkenal asal Jepang terus dipetik memainkan melodi moderato. Melihat sosok tamu yang menyapanya, Risky Lennon segera membukakan pintu halaman.

"Wuih, Yngwie Malmsteen nongol juga. Panjang umur Lu Son.  Gua baru aja bongkar koleksi kaset yang kebanjiran minggu lalu. Eh ketemu demo album kita dulu," ujar sang vokalis bersemangat sambil merangkul sahabatnya masuk ke ruang tamu.

"Mi, Mami, ini Bang Renson sudah sampai. Sediakan minum dulu, soalnya Kita mau keluar sebentar," teriaknya sambil menyingkirkan setumpuk CD dan kaset yang telah selesai dibersihkan. Sementara sang tamu asik melanjutkan memainkan dentingan nada-nada 'church harmony' yang sering dimainkan maestro gitar elektrik Yngwie Malmsteen.

"Mau kemana sih Bang? Anak-anak udah pada gede, kok masih suka ngamen. Bukan udah pada punya gaji?" selidik Mami sambil menyuguhkan secangkir kopi panas di meja.

"Bukan ngamen, apalagi nongkrong wahai Mami cantik. Cuma sekadar mengenang masa lalu. Tapi kalau ada yang nyawer, ya bagus lah," jawab sang gitaris tanpa menghentikan petikannya pada senar.

"Tapi kan pade kagak muda lagi. Kalau masuk angin gimana?" tanya Mami lagi  namun sedikit ketus. Tidak ada jawaban dari sang tamu selain tawa terbahak-bahak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun