Mohon tunggu...
Khaerani Arista Dewi
Khaerani Arista Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - human

meratap dunia merindu akhirat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sayap-sayap Patah

16 November 2015   23:58 Diperbarui: 17 November 2015   01:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

akulah sayap-sayap patah
peremuk harapan
penikmat pilu

akulah sang pelupa
cara bahagia
apa itu cinta

akulah kehampaan
sayapku tak terbang
tak jua melabuh
mengambang dalam kehampaan

"apa yang kau tunggu di sini?"
aku tak menunggu siapapun!
"kenapa tak pergi dari sini saja?"
kurasa ada yang tertinggal disini
makanya aku mencarinya
"menunggunya?"
tidak juga

"bagaimana kalau yang kau cari telah pergi?"
aku tetap di sini, sayapku patah
"kenapa tak berjalan saja?"
tak ada yang mengajariku berjalan
"kalau begitu, jalan bersamaku mau?"
aku tak bisa berjalan
"tak apa. asal kau genggam tanganku. kau akan baik-baik saja"
meski tak bisa terbang, sanggupkah kita berjalan?

"meski sayap patah, atau kaki hancur pun, banyak cara untuk pergi dari sini"
"kau hanya perlu menggenggam tanganku, mengikuti jejak-jejak kaki yang kubuat"

"meski harus berjalan setapak demi setapak, tak apa, kita akan pergi dari sini"

"Ayo genggam yang erat ya!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun