Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Baruasa: Jejak Rasa Bugis di Tawau

21 Juli 2025   06:00 Diperbarui: 20 Juli 2025   21:25 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Baruasa Rasa Bugi, sumber foto: dokpri Aris Heru Utomo

Minggu pagi di Pasar Tamu Sabindo. Seperti biasa suasana pasar mingguan yang berlokasi di Jalan Habib Sheikh ini ramai dengan pedagang dan pembeli.

Para pedagang menjajakan beragam hasil bumi, sayur-mayur, ikan segar, hingga penganan tradisional dijajakan di sini. Selain itu terdapat pula pedagang yang menjajakan pakaian, tanaman segar, hewan peliharaan dan perangkat elektronik sederhana.

Sementara di setiap perempatan, para pengamen sudah beraksi menyanyikan lagu dangdut ataupun nasyid.

Dengan aneka ragam aktivitas pedagang dan pembeli, pasar ini menjadi salah satu pusat aktivitas warga setiap akhir pekan untuk berbelanja atau sekedar jalan-jalan.

Sama seperti sebagian warga Tawau, pagi ini penulis pun meramaikan pasar Tamu Sabindo. Dari sekian banyak barang yang dijajakan, salah satu yang menarik perhatian adalah kue tradisional berwarna coklat berbentuk bulat kecil dengan taburan wijen di atasnya.

“Silahkan, itu kue Baruasa, sekantong 5 Ringgit,” ujar seorang ibu penjual di Pasar Tamu Sabindo, Tawau, dengan logat Bugis yang masih kental, saat melihat saya menatap kantung-kantung kue kecil berwarna coklat berbentuk bulat dengan taburan wijen di permukaannya.

"Kue Baruasa?," tanya penulis meyakinkan karena terus terang belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

“Iya kue Baruasa. Kue yang terbuat dari tepung terigu yang digoreng bersama kelapa, ini pakai campuran gula aren,” jelas sang ibu penjual.

"Rasanya gurih dengan sedikit manis dari gula aren, membuatnya cocok menjadi teman teh atau kopi, " tambah si ibu.

Melihat bentuk kue, penulis jadi teringat dengan kue Gambang dari Betawi, yang juga ditaburi wijen. Bedanya, kue Gambang berbentuk panjang terbuat dari tepung terigu, sementara Baruasa bulat dan lebih kecil terbuat dari tepung terigu dan kelapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun