Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STY: Piye Kabare, Penak Jamanku Toh?

20 Maret 2025   23:02 Diperbarui: 20 Maret 2025   23:51 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fans Erick Thohir, mungkin akan berkata "Kan ini baru pertandingan pertama Patrick, wajar belum padu dan kalah"

Penentangnya balik berkata dengan lebih keras, "Pertandingan penting untuk memastikan jatah tiket ke Piala Dunia kok pakai coba-coba".

"Melihat timnas hari ini... Sepertinya saya sudah menyerah dengan harapan bahwa kemajuan sepakbola kita akan bagus. STY yang pelatih bagus dan lagi moncer2nya malah diganti dengan pelatih yang gak punya taktik ... Ini 100% kesalahan federasi menurut saya", ujar seseorang menyikapi keputusan PSSI memecat STY.

"Lelaki tidak bercerita, tau-tau pecat," ujar seorang netijen di Thread mengomentari foto Ketua Umum PSSI Erick Thohir sedang bersandar di tembok.

Di luar kekalahan memalukan, ada yang menasihati agar tidak boleh terjebak dalam nostalgia dan kebanggaan terhadap kejayaan masa lalu. Kita harus terus semangat untuk berjuang dan berusaha untuk mencapai kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Jangan terpaku dengan satu kekalahan.

Jadi, mari kita terus berjuang dan berusaha untuk mencapai kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Dan mari kita tidak lupa untuk menghargai kejayaan masa lalu, serta menggunakan inspirasi dan motivasi dari kejayaan masa lalu untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Mungkin dengan semangat tersebut di atas, Erick kemudian menulis di akun Threadnya "Saya tetap dukung Tim Nasional sepak bola Indonesia di saat kalah ataupun menang. Karena saya mencintai bangsa ini seutuhnya. Saya akan tetap kerja keras membangun Tim Nasional ini untuk menembus Piala Dunia. Kepada para pemain, tetap tegakkan kepala kalian. Peluang itu masih ada"

Alih-alih mendapat simpati, pernyataan Erick justru ditanggapi geram oleh netijen.

"Emang anda pikir kita gak dukung? Kita rela war tiket buat timnas, gak kaya anda masuk stadion tanpa harus susah war tiket dapet VVIP lagi. Oh iya Gak usah berbicara masalah nasionalisme kita pak, kita setia dukung timnas dari jaman kegelapan," tulis netijen.

"Tapi setelah semuanya mulai tertata rapih malah di buat kacau sama federasinya. Kita kecewa, wajar dong. Anda berkata seperti itu karena anda adalah ketum PSSI. Coba kalo anda bukan ketum, bahasanya pasti bakal berbeda" tambah netijen..

Ha ha ha netijen dilawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun