"Bro, elo perhatikan gak kalau di bulan Ramadhan ini, volume sampah justru lebih banyak dibanding bulan-bulan lainnya," ujar Putri Purnamasari atau biasa dipanggil Pupu, mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta kepada temannya, sambil menunjuk tumpukan sampah yang menggunung di tempat pembuangan sampah di sekitar kampusnya.
"Iya, gue perhatikan juga begitu. Terutama sampah makanan dan plastik semakin banyak," jawab sang teman yang dipanggil bro dan diketahui bernama Fajar Farouk disingkat Fafa.
"Bro, elo tau gak mengapa volume sampah di bulan Ramadhan justru lebih banyak dibandingkan bulan lainnya," tanya Pupu kemudian
"Mungkin salah satu alasan kenapa sampah menjadi lebih banyak adalah karena konsumsi yang berlebihan," jawab Fafa.
"Lalu apa yang bisa kita lakukan, apakah berdiam diri saja, membuat status di medsos atau melakukan kerja-kerja konkrit dengan membersihkan kawasan yang banyak dipenuhi sampah seperti yang dilakukan Pandawara?" tanya Pupu.
"Kalau bisa seperti Pandawara, mengapa tidak. Tapi kita juga bisa memulainya dari diri sendiri dengan mengurangi sampah yang kita hasilkan. Kita bisa melakukan diet sampah, sis!," kata Fafa.
"Wah keren banget tuh. Diet bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga untuk sampah," jawab Pupu.
"Dengan melakukan diet sampah atau gerakan untuk mengurangi dan mengelola sampah dengan lebih baik. Kita bisa mengurangi penggunaan plastik, memilih makanan yang sehat dan ramah lingkungan, dan mengelola sampah dengan baik," jelas Fafa kemudian
"Terus bagaimana caranya kita mengurangi penggunaan plastik?" tanya Pupu
"Elo masih ingat gak apa yang disampaikan A.A Gym ketika ceramah di acara peringatan Isra Miraj di kampus kita? Kata A.A Gym, mulai lah dari yang kecil-kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang," jawab Fafa dengan penuh semangat