"Wah gue masih ingat dong apa yang dikatakan A.A Gym. We can start with ourselves and start now," jawab Pupu dengan gaya anak Jakselnya.
"Iya, kita bisa memulainya dari yang kecil-kecil seperti membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol air minum yang dapat digunakan kembali, dan menghindari penggunaan sedotan plastik. Kita juga bisa memilih produk yang memiliki kemasan yang ramah lingkungan," jelas Fafa
"Siip, itu mudah banget, sis! Tapi, bagaimana caranya kita memilih makanan yang sehat dan ramah lingkungan?" tanya Pupu.
"Kita bisa memilih makanan yang dibuat dari bahan-bahan alami bro!. Hindari penggunaan bahan kimia. Pilihlah makanan yang memiliki kemasan yang ramah lingkungan dan memiliki sertifikat ramah lingkungan," jawab Fafa.
"Wow, itu keren banget, sis! Tapi, bagaimana caranya kita mengelola sampah dengan baik, apakah kita harus membawanya sendiri ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang, Bekasi?" kali ini giliran Pupu yang kembali bertanya.
"Ya enggak seekstrim itu juga kali bro!. Kita bisa memulainya dengan memisahkan sampah organik dan non-organik, menggunakan sampah organik sebagai pupuk atau kompos, dan menghindari penggunaan sampah yang tidak dapat didaur ulang," jelas Pupu.
"Wah ternyata diet sampah enggak susah-susah amat sis!. Kita bisa melakukan diet sampah di bulan Ramadhan ini dan membuat perubahan yang lebih baik!" kata Fafa.
"Yuk, bro! Kita bisa membuat perubahan yang lebih baik dengan melakukan diet sampah. Mari kita bersama-sama melakukan gerakan diet sampah dan membuat Indonesia menjadi lebih hijau!" kata Pupu sambil tersenyum manis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI