Mohon tunggu...
Aris Armunanto
Aris Armunanto Mohon Tunggu... Penghobi jalan pagi.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,...(Amsal 17:22).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Teh Gopek, Tong Tji dan Kenangan Indahku di Hobart

14 Oktober 2025   17:27 Diperbarui: 15 Oktober 2025   16:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir Teh Tong Tji (dokpri)

Masih teringat kenangan masa kecil. Ibu selalu menyediakan seduhan teh tawar yang sudah disaring di dalam teko plastik yang ditaruh di dapur. 

Kebiasaan minum teh tawar waktu itu menjadi ritual harian keluarga kami. Namun, saya tidak ingat apakah keluarga lain juga melakukan hal yang sama.

Teh Gopek waktu itu menjadi andalan keluarga. Teh dari Slawi, Jawa Tengah ini memiliki cita rasa yang khas menyegarkan. 

Dalam proses  pengolahan Teh Gopek, ada penambahan bunga melati, sehingga teh tersebut mempunyai aroma harum. Aroma harum dari bunga melati memberikan efek menenangkan, relaksasi, dan meningkatkan suasana hati.

Melansir dari id.wikipedia.org, bahwa seduhan daun teh mengandung kafein yang berasa pahit yang memiliki efek perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.

Sampai ketika saya duduk di bangku SMP, kebiasaan ibu menyediakan minuman teh untuk keluarga akhirnya di tinggalkan.

Setelah itu teh sudah tidak menjadi minuman harian saya lagi. Walaupun terkadang membuat teh sendiri jika menginginkannya.

Tanaman teh membutuhkan kondisi yang ideal agar bisa menghasilkan teh yang berkualitas tinggi.

Perkebunan teh dijumpai di dataran tinggi karena beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman itu. Yaitu suhu yang rendah, curah hujan yang cukup dan kondisi tanah yang subur.

Ketika bulan lalu saya dan teman-teman mendaki ke Gunung Kembang, Wonosobo, Jawa Tengah, kami melewati Perkebunan Teh Tambi yang subur dan terawat baik. Jika persyaratan terpenuhi, tentunya tanaman teh tersebut akan menghasilkan daun-daun teh yang berkualitas tinggi.

Berbicara tentang teh, tentu saja membawaku ke memori masa silam di tahun 1996 - 1998. Tak terasa sudah begitu lama. Semoga masih bisa menarasikannya dengan baik.

Dua tahun berada di Hobart, Tasmania, tentunya sangat berkesan bagi saya. Mengalami banyak hal yang baru dan berusaha beradaptasi dengan cepat. Mulai dari perbedaan bahasa, budaya, sistem pendidikan dan lainnya.

Selain pelajaran singkat tentang kopi, di kampus saya juga mendapatkan mata kuliah singkat tentang teh selama 3 jam. Teori dan praktek.

Yang masih saya ingat, setelah mendapatkan pengetahuan singkat tentang teh, kami lalu mengikuti tes praktek. Beberapa cangkir berisi teh tawar dari beberapa jenis teh ada di meja dihadapan masing-masing siswa. Dari Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Oolong dan Teh Herbal. 

Beberapa nama teh terkenal yang kami seruput dan catat cita rasanya, seperti di bawah ini:

Teh Darjeeling adalah teh hitam premium dari India. Sedangkan Chinese Keemun adalah salah satu dari empat teh yang paling terkenal di dunia yang berasal dari Tiongkok.

Satu jenis teh lainnya yang populer adalah English Breakfast Tea, yaitu campuran teh hitam yang kuat, pekat dan kaya rasa. Secara tradisional, teh ini biasa disajikan dengan susu dan gula. 

Yang terakhir adalah teh yang tidak mengandung daun teh, yang disebut Teh Herbal.

Di kelas kami mencatat cita rasa dan aroma yang istimewa dari setiap cangkir teh yang ada di depan kami. Setelah 3 jam non-stop menyelesaikan mata kuliah tentang teh, lidah saya terasa pahit. Rasa pahit tersebut baru bisa hilang keesokan harinya.

Tradisi minum teh dikalangan orang Tiongkok memiliki makna filosofi yang dalam. Acara minum teh sebagai sarana untuk menjalin pertemanan, menunjukkan rasa hormat dan keramahtamahan. Jadi tidak hanya sekedar minum teh.

Waktu di Hobart, saya tinggal satu rumah (share house) dengan pemilik rumah, pasangan suami istri yang berasal dari Kanton dan Taiwan. Di Australia mereka sudah berstatus sebagai permanent resident.

Walaupun pasangan suami istri tersebut belum menjadi warga negara penuh, mereka bisa tinggal dan bekerja di Australia tanpa dibatasi waktu. Di acara spesial, teh tawar selalu menemani mereka.

Suatu ketika saya diajak berkumpul dengan teman-teman dari Hong Kong yang juga sedang menuntut ilmu di Hobart. Kami mengobrol sambil minum teh tawar. Kami minum pakai sloki, cangkir mini yang sekali teguk habis.

Ketika di Hobart, beberapa bulan saya pernah bekerja di sebuah restauran China. Tugas saya disana sebagai pelayan, merangkap penerima tamu dan juga kasir.

Pernah suatu hari melayani rombongan pelanggan restauran dari Tiongkok. Dipenghujung acara makan malam, saya menyajikan Chinese Tea dalam teko tanah liat beserta sloki kecil, lalu satu persatu saya tuang teh kedalam sloki-sloki itu. Melayani mereka makan malam, sensasinya seperti sedang menonton serial drama China yang tidak saya pahami bahasanya.

Sedangkan di pagi hari, saya pernah bekerja di Hobart Mid City Hotel sebagai Room Service Attendant. Bekerja dari jam 06:15 sampai dengan 08:15 beberapa hari dalam seminggu. Kuliah dimulai baru pada pukul 08:30. Cukup waktu bagi saya untuk sampai di kanpus karena jaraknya yang dekat.

Di Hobart Mid City Hotel, saya bertugas menyiapkan dan mengantar pesanan sarapan tamu hotel ke kamar mereka. Teh yang biasa mereka pesan pada umumnya adalah English Breakfast Tea.

Itulah sebagian pengalaman masa lalu saya yang indah ketika tinggal di negeri Kangaroo selama dua tahun.

Sekarang, di rumah, sebagai selingan minum kopi, saya biasa menyeduh teh tubruk Tong Tji. Rasanya pas di lidah ini. Tambahan setengah sendok teh gula pasir menyempurnakannya.

Ketika memegang cangkir sambil menyeruput teh hangat di dalamnya, terkadang membangkitkan memori saya ke masa muda saat berada di Hobart. Tak terasa, sekarang saya sudah berusia setengah abad plus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun