Berbicara tentang teh, tentu saja membawaku ke memori masa silam di tahun 1996 - 1998. Tak terasa sudah begitu lama. Semoga masih bisa menarasikannya dengan baik.
Dua tahun berada di Hobart, Tasmania, tentunya sangat berkesan bagi saya. Mengalami banyak hal yang baru dan berusaha beradaptasi dengan cepat. Mulai dari perbedaan bahasa, budaya, sistem pendidikan dan lainnya.
Selain pelajaran singkat tentang kopi, di kampus saya juga mendapatkan mata kuliah singkat tentang teh selama 3 jam. Teori dan praktek.
Yang masih saya ingat, setelah mendapatkan pengetahuan singkat tentang teh, kami lalu mengikuti tes praktek. Beberapa cangkir berisi teh tawar dari beberapa jenis teh ada di meja dihadapan masing-masing siswa. Dari Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Oolong dan Teh Herbal.Â
Beberapa nama teh terkenal yang kami seruput dan catat cita rasanya, seperti di bawah ini:
Teh Darjeeling adalah teh hitam premium dari India. Sedangkan Chinese Keemun adalah salah satu dari empat teh yang paling terkenal di dunia yang berasal dari Tiongkok.
Satu jenis teh lainnya yang populer adalah English Breakfast Tea, yaitu campuran teh hitam yang kuat, pekat dan kaya rasa. Secara tradisional, teh ini biasa disajikan dengan susu dan gula.Â
Yang terakhir adalah teh yang tidak mengandung daun teh, yang disebut Teh Herbal.
Di kelas kami mencatat cita rasa dan aroma yang istimewa dari setiap cangkir teh yang ada di depan kami. Setelah 3 jam non-stop menyelesaikan mata kuliah tentang teh, lidah saya terasa pahit. Rasa pahit tersebut baru bisa hilang keesokan harinya.
Tradisi minum teh dikalangan orang Tiongkok memiliki makna filosofi yang dalam. Acara minum teh sebagai sarana untuk menjalin pertemanan, menunjukkan rasa hormat dan keramahtamahan. Jadi tidak hanya sekedar minum teh.
Waktu di Hobart, saya tinggal satu rumah (share house) dengan pemilik rumah, pasangan suami istri yang berasal dari Kanton dan Taiwan. Di Australia mereka sudah berstatus sebagai permanent resident.