Tanggung jawab pertama yang harus saya lakukan ketika tiba di hotel, adalah menuju ke coffee shop. Menyalakan mesin espresso (espresso machine) dan kemudian menuju ke Drip Coffee Maker atau mesin kopi drip.
Setelah menyalakan Drip Coffee Maker, saya menaruh tujuh scoop kopi bubuk ke dalam filter kertas. Kemudian mengisi air diatasnya. Air perlahan akan dipanaskan dan menetes ke bubuk kopi yang di dalam saringan.
Air panas yang menetes ke bubuk kopi akan mengekstrasi rasa dan aroma kopi. Lalu menghasilkan kopi cair yang kemudian menetes ke dalam kopi kettle kaca di bawahnya.
Dua tugas itu menjadi rutinitas yang tidak boleh saya lupakan agar karyaman di coffee shop ketika datang nanti, bisa langsung melayani pembeli.Â
Cerita tentang kopi tetap berlanjut sampai saya kembali ke tanah air. Di Pulau Seribu Pura saya mempunyai dua pengalaman menarik yang berhubungan dengan kopi.
Yang pertama, di sebuah kafe di Ubud. Pengunjung kafe didominasi oleh orang bule. Banyak yang bilang bahwa Kafe tersebut menjual kopi ternikmat di Bali. "Kopi Bali yang paling enak, pas roastingannya," kata mereka.
Saya pun tersenyum mendengarnya karena tahu bahwa biji kopi yang dijual di kafe tersebut belinya di Jawa Timur. Sopirnya yang mengatakannya pada saya.
Menurut saya, kopi yang dijual di kafe itu, kopi blend arabika dan robusta. Kombinasi dua karakter kopi yang berbeda. Arabika cenderung manis dan lembut, sedangkan robusta dengan rasa pahit dan pekat, menghasilkan cita rasa yang seimbang.
Perlu diketahui, bahwa Kopi Arabika Kintamani Bali merupakan kopi asli Bali yang cukup digemari oleh para penikmat kopi. Memiliki citarasa yang unik, seperti aroma citrus. Penanaman pohon kopi varietas arabika di kebun yang sama dengan tanaman sayuran, jeruk dan buah-buahan lainnya menciptakan rasa kopi yang khas.
Kembali ke kafe yang di Ubud. Saya pun sempat beberapa kali membuatkan minuman kopi pesanan pelanggan dengan menggunakan mesin espresso. Seperti Kopi Espresso, Americano, Cappucino, Moccacino dan Cafe Latte.Â
Ketika merasa ngantuk, saya terkadang meneguk espresso di kafe itu. Â Rasa kantuk pun segera hilang setelah meminumnya.