Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kompleks perumahan Graha Candi Soba, banyak dimanfaatkan oleh penghuni perumahan maupun warga sekitar sebagai sarana olahraga, seperti jalan kaki dan jogging.
Sekitar 740 meter jalan paving yang mengitari RTH itu. Cukup lebar dipakai sebagai sarana untuk berolahraga, tanpa mengganggu kendaraan yang keluar masuk.
Lokasi perumahan Graha Candi Soba, beralamat di Jl. Pangeran Mertokusumo, Ngentaksari, Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Jawa Tengah.
Lokasi perumahan elit tersebut, berada di perbatasan dengan Kota Salatiga. Tak mengherankan jika penghuni perumahan tersebut maupun warga sekitar "merasa" sebagai orang Salatiga.
Keberadaan RTH atau taman di Graha Candi Soba, selain memiliki fungsi estetika dan sosial, juga fungsi ekologis, seperti menyerap polusi dan menghasilkan oksigen serta meresapkan air hujan.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya tentang RTH itu, yaitu keberadaan pohon unik yang memiliki buah menyerupai sosis berukuran jumbo.
Pohon yang sama, sebelumnya sudah pernah saya lihat di Taman Kota Salatiga Bendosari yang berada di Jalan Lingkar Selatan Salatiga.
Di Indonesia pohon itu biasa disebut Kunto Bimo (Pohon Sosis). Melansir dari lindungihutan.com, pohon sosis memiliki nama ilmiah Kigelia africana. Berikut ini penjelasan singkatnya:
Kigelia africana merupakan tanaman asli dari Benua Afrika yang bisa tumbuh dewasa hanya dalam waktu 4 - 5 tahun.
Buahnya berbentuk bulat memanjang menyerupai sosis berwarna coklat keabuan, menggantung pada tangkainya yang panjang. Jika dibelah, daging buahnya berserat dan memiliki biji banyak.
Pohon sosis memiliki bunga cantik yang menggantung dari cabang. Seperti malai atau rangkaian bunga, berwarna oranye, hingga merah marun atau keunguan.Â
Di habitat asalnya, pohon sosis tumbuh di kawasan hutan terbuka, tepi sungai, bahkan di ekosistem savana. Masyarakat setempat sering menggunakan tanaman ini sebagai bahan baku obat-obatan herbal. Seperti obat untuk diare, pening, malaria dan retensi plasenta.
Namun, buah sosis juga memiliki kandungan racun, jadi di perlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI