Dari Pos 3 kami menuju ke Tugu Batas antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Disini merupakan persimpangan antara jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan dan Wekas.Â
Di medan yang sudah sangat terbuka ini, terlihat hanya sedikit pendaki karena selama bulan Agustus jalur pendakian Thekelan ditutup sementara oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dengan alasan perawatan jalur. Namun ada seorang teman yang mengatakan karena adanya pelanggaran batas ojeg gunung.
Kami pun menuju ke puncak yang pertama, yaitu Puncak Geger Sapi dengan ketinggian 2.987 Mdpl. Dinamakan demikian karena bentuknya mirip punuk (geger) sapi.Â
Kami menaiki tebing berbatu yang sangat terjal dan agak licin saat mendekati puncaknya. Seorang teman pendaki yang fobia ketinggian memutuskan untuk kembali turun ketika berada di titik ini.
Panorama terindah yang terlihat dari Puncak Geger Sapi adalah jalur pendakian Thekelan dengan Puncak Pemancarnya. Dahulu ada pemancar berdiri disana sebelum tumbang terkena badai. Disana adalah tempat kemping favorit pendaki dengan view alam sekitarnya yang cantik.
Di sekitar area Puncak Geger Sapi banyak ditumbuhi tanaman Edelweiss yang berbunga mekar cantik. Menurut catatan id.wikipedia.org, Edelweiss (Anaphalis javanica), adalah tumbuhan endemik di pegunungan tinggi di Indonesia. Tumbuhan langka ini berkembang biak dengan cara generatif yang dapat tumbuh di tempat tandus. Kelopak bunganya berwarna putih sedangkan kepala bunganya berwarna kuning.
Puncak selanjutnya yang kami tuju adalah Puncak Syarif yang memiliki ketinggian 3.137 Mdpl. Entah kenapa puncak ini kurang diminati pendaki, termasuk sebagian dari teman kami. Di pertigaan, mereka mengambil arah ke kanan langsung ke Puncak Trianggulasi dan Kenteng Songo.
Satu hal yang menarik ketika berada di Puncak Syarif, saya bisa melihat keindahan Gunung Merapi dari sudut yang berbeda. Tidak berlama-lama disini. Setelah berfoto di Tugu Puncak Syarif, saya dan Mas Joko menuruni puncak ini menuju ke puncak selanjutnya.
Berhubung stamina saya sudah cukup terkuras, ditambah semalam kedinginan dan tidak tidur, saya bilang ke Mas Joko tidak akan naik Puncak Ondorante. Langsung saja ke Puncak Trianggulasi dan Kenteng Songo. Menjejakkan kaki di Puncak Ondorante bisa di lain waktu.