Akhirnya pada pukul 5:45, sebagian dari kami sudah berada di Puncak Indraprasta, puncak tertinggi dari pendakian Gunung Bismo via Sikunang. Total waktu dari basecamp sekitar 2 jam 52 menit. Sudah termasuk istirahat dan mengambil dokumentasi.
Meskipun Gunung Bismo tidak memiliki campsite yang luas, namun menawarkan pemandangan alam yang cantik, dan jalur pendakiannya pun cukup ramah. Nyaman untuk pendakian tektok karena puncak tertingginya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 3 jam berjalan kaki dari basecamp.
Saya dan beberapa teman pendaki menyempatkan diri ke puncak yang lain, yaitu Puncak Gandhara 2.354 Mdpl. Saya mengetahui namanya dari peta pendakian karena di puncak itu tak ada tulisan apapun. Ini adalah puncak ke 4 yang bisa saya capai. Puncak Gandhara merupakan puncak tertinggi dari jalur pendakian lain.
Di puncak Gandhana, kami bertemu dengan dua orang turis dari Kanada, Sarah dan Sam. Saya cukup lama mengobrol dengan mereka. Mereka berdua liburan di Indonesia selama 40 hari. Setelah mendaki Gunung Bismo, Sarah dan Sam akan ke Gunung Merbabu, Bromo, Kawah Ijen, Lombok dan Taman Nasional Komodo.Â
Setelah Sarah dan Sam pergi, kami memutuskan kembali turun untuk istirahat sebentar dengan teman-teman lain yang menunggu di bawah naungan pohon di dekat Puncak Indraprasta.Â
Mas Joko, seperti pada pendakian-pendakian sebelumnya, selalu membawa kompor portable atau kompor gunung, serta membawa air mineral yang cukup banyak untuk menyeduh kopi dan mie instan, dan tentunya membawa juga buah semangga.Â