dengan tangan yang lapar
dan hati yang rapuh.
Setiap goresan adalah rasa---
sedih, takut, ragu.
Batu ini besar,
kadang retak saat aku sentuh.
Aku takut...
batu ini tak akan jadi apa-apa.
Tapi mungkin---
retakan itu bukan akhir,
melainkan tempat cahaya masuk.
Dan aku akan terus memahat,
hingga luka jadi bentuk
dan air mata jadi ukiran yang tak bisa disangkal:
aku pernah bertahan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI