Mohon tunggu...
Ario Aldi L
Ario Aldi L Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis ketika senggang, semakin banyak belajar semakin tidak tau apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cukup Menenangkanku

17 November 2022   09:50 Diperbarui: 17 November 2022   09:59 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pexels.com

"Ada apalagi hari ini?"

"Tidak akan ada apa-apa hari ini"

"Kau tidak mencari sesuatu?"

"Sesuatu dariku?"

"Ya, sesuatu darimu"

"Jika itu dariku untuk apa aku mencari?"

"Kau mengharapkan sesuatu dariku?"

"Tidak apapun yang kuharapkan darimu"

Baca juga: Hujan Realitas

"Tetap tidak mengharapkan apapun dariku?"

"Kurasa aku terlalu sering bercanda denganmu"

"Apa salahnya dengan bercanda?"

"Seperti menghiraukan perkataan orang yang lebih tua?"

"Bagaimana jika perkataan yang kau maksudkan sudah tidak lagi relevan?"

"Aku akan tetap mendengarkannya"

"Untuk citramu?"

"Mengapa kau berpikir ke arah sana?"

"Semua orang memerlukannya"

"Meskipun?"

"Dengan sadar atau tidak"

"Kau seperti menggantung leherku dan menodongkan pisau ke arah perutku"

"Bukankah kau menyukai hal semacam ini?"

"Terkadang aku merasa bosan"

"Bagaimana jika mulai sekarang kau harus berusaha melakukan hal itu padaku?"

"Tampaknya keahlian semacam itu tidak ada pada diriku"

"Kau akan senang setelah mempelajarinya"

"Kukira kita memiliki kecondongan yang berbeda"

"Lalu untuk apa kita dipertemukan?"

"Untuk kebaikan penonton yang melihat?"

"Apa kau memerdulikan mata para penonton?"

"Tidak juga"

"Tidak ada yang peduli pada mata orang lain"

"Apalagi perut orang lain?"

"Karena hal semacam itu adalah milik individu"

"Bagaimana jika hal yang kau maksud ternyata lebih dari dugaanmu?"

"Maksudmu aku sedang salah dalam menafsirkan sesuatu?"

"Apapun bisa menjadi sesuatu, jika kurangnya kepahaman kita terhadap hal tersebut"

"Maaf saja, tapi aku tidak suka saat kau mengatakan kepahaman"

"Siapapun bisa melakukan kesalahan"

"Tapi caramu membela diri, cukup menenangkanku"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun