Mohon tunggu...
Katak kecil
Katak kecil Mohon Tunggu... Mahasiswa - di emper pondok ar-Rohman

Keringkan rumput selagi mentari bersinar.(***)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Menghirup Riwayat Negeri"

23 Juli 2021   23:25 Diperbarui: 23 Juli 2021   23:59 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkapar rasanya. Memandang rintih 

semut-semut lungkrah meratapi,

 seluruh keluh kesah. Sebab kopi susah dicari, 

sayur mayur juga padi pun termanyun. 

Apa inikah nama belantara? 

Kini kaukatakan cinta, perjuangkan 

rimbunnya persatuan pemuda. Meski masih keras 

menimpa hak-hak, makanan basi, 

air tak terjangkau jernih. 

Tapi getir ragaku, menanggalkan nasib negeri. 

Pernah ada belenggu, pemaksaan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun