Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Demonstrasi Massa : Antara Latar Depan dan Panggung Belakang

30 Agustus 2025   22:02 Diperbarui: 30 Agustus 2025   22:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi Demonstrasi Massa : Antara Latar Depan dan Panggung Belakang

Hampir semua peristiwa besar di Tanah Air tidak bisa dipisahkan dari konflik internal para elit penguasa, demikian bunyi sebuah adagium. Peristiwa Malari adalah salah satunya. Yang lain: Peristiwa 1965,  Peristiwa Mei 1998, dan seterusnya.

Misal, peristiwa Malari 1974, di panggung depan, ini adalah aksi besar menolak masuknya modal asing, dalam hal ini dari Jepang, dengan mengambil momentum kedatangan perdana menteri Tanaka dengan tokoh mahasiswanya yang legendaris, Hariman Siregar. Namun di panggung belakang, berdasarkan pengetahuan selama ini, Peristiwa Malari tersebut dipicu oleh  rivalitas antara 2 Jenderal tangan kanan Soeharto, yaitu Soemitro (Pangkopkamtib/Wapangab) versus Ali Moertopo (Aspri Presiden merangkap Deputi Kepala Bakin). Rivalitas yang tajam itu berujung dengan mundurnya Soemitro dari jabatan Pangkopkamtib pasca meletusnya Malari dan disusul dibubarkannya aspri beberapa tahun kemudian.

Aksi massa 1965-1966, di panggung depan adalah aksi yang dipelopori mahasiswa yang menggaungkan trituranya yang menuntut pembubaran PKI, penurunan harga dan reshufle kabinet dengan tokoh-tokoh mahasiswanya antara lain Akbar Tanjung, Cosmas Batubara. Tapi di panggung belakang, adalah pertarungan antara BK yang berusaha untuk memompa powernya yang semakin kempes pasca peristiwa G30S versus duet dua Jenderal, Nasution dan Soeharto yang akhirnya berujung lengsernya BK setelah pidato pertanggungjawabannya ditolak MPRS yang diketuai oleh Nasution.

Nah, aksi massa Agustus 2025 ini, yang kita tidak tau kapan akan berujung, di panggung depan secara kasat mata adalah aksi yang melibatkan elemen mahasiswa, buruh dan elemen masyarakat lain, namun kita belum tau di panggung belajang, kutub mana saja yang saling intai dan memainkan strategi untuk meraih target kemenangan bagi kubu mereka. Dan bagaimana aksi massa 2025 ini akan berakhir, kita bisa tunggu sambil mencermatinya. Tentu kita jangan hanya terpesona dengan gegap gempita panggung depan saja, yang sejak masa cipta kondisi sudah dibumbui berbagai penyesatan, disinformasi, hoax dan lain-lain yang akan begitu sampai nanti layar panggung digulung setelah pergelaran usai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun