Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikan "Manau"

14 Maret 2021   20:58 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rukhanah.blogspot.com

Ikan "Manau"

Saat air kolam tak jernih lagi, ikan-ikan hendak pergi. Dinding beton terlalu tinggi

Setiap pagi ia berunding untuk melarikan diri. Sepanjang hari isinya hanya diskusi

Kurus! Kepalanya lebih besar dari badan. Hanya kulit pembalut tulang
Ke ujung kanan salah
Ke tepian kiri dipersalahkan
Ke tengah lemas keruh, sedih memelas

Ia lupa, kotornya kolam karena kotorannya
Ia lupa, keruhnya air karena perilakunya
Hanya ingin bersih tak mampu mengelola bersih

Salah satu di antaranya, yang paling terasing
Di antara mereka
Setiap diskusi tak boleh memberikan sedikit solusi
Ia pun menepi
Ikan-ikan lain menganggapnya tak mengerti kondisi

Maka ia pun mengasingkan diri
Berada di pojokan tak berpenghuni
Dalam diam ia tengadahkan badan
Meminta hujan
Selalu hujan yang diminta
Hujan deras sederas-derasnya

Jika pun banjir terjadi
Pasti bukan doanya,
Karena memang lupa menjaga lingkungannya

Suatu ketika doanya didengar
Setelah petir dan guntur bersahutan
Hujan deras menyisakan
Kolam tenggelam

Ikan manau,
Menerjang deras arus
Meninggalkan kolam
Ke mana saja, asal jangan diam
Begitu pikirnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun