Ikan "Manau"
Saat air kolam tak jernih lagi, ikan-ikan hendak pergi. Dinding beton terlalu tinggi
Setiap pagi ia berunding untuk melarikan diri. Sepanjang hari isinya hanya diskusi
Kurus! Kepalanya lebih besar dari badan. Hanya kulit pembalut tulang
Ke ujung kanan salah
Ke tepian kiri dipersalahkan
Ke tengah lemas keruh, sedih memelas
Ia lupa, kotornya kolam karena kotorannya
Ia lupa, keruhnya air karena perilakunya
Hanya ingin bersih tak mampu mengelola bersih
Salah satu di antaranya, yang paling terasing
Di antara mereka
Setiap diskusi tak boleh memberikan sedikit solusi
Ia pun menepi
Ikan-ikan lain menganggapnya tak mengerti kondisi
Maka ia pun mengasingkan diri
Berada di pojokan tak berpenghuni
Dalam diam ia tengadahkan badan
Meminta hujan
Selalu hujan yang diminta
Hujan deras sederas-derasnya
Jika pun banjir terjadi
Pasti bukan doanya,
Karena memang lupa menjaga lingkungannya
Suatu ketika doanya didengar
Setelah petir dan guntur bersahutan
Hujan deras menyisakan
Kolam tenggelam
Ikan manau,
Menerjang deras arus
Meninggalkan kolam
Ke mana saja, asal jangan diam
Begitu pikirnya
Di tempat lain mungkin air akan jernih
Ia bisa hidup bebas sebebasnya
Lalu mereia berebut cepat
Berebut kuat
Katanya, "Siapa cepat, siapa kuat ia selamat."
Satu hal yang terlupa
Di ujung sana ada wuwu menghadang, masuk perangkap dan berakhir di penggorengan
Mungkin lebih baik dari pada tersiksa dalam kolam
Pikirnya, dan salah menurut kita
Atau benar karena memang takdirnya
Tb, 14 Maret 2021
Ikan manau berasal dari bahasa Banjarmasin artinya, ikan yang melawan arus saat air pasang baik setelah hujan atau pasang laut, atau banjir. Biasanya semakin deras arus semakin banyak ikan yang manau di tempat itu.