Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janji Jumat Pagi pada Sabtu yang Tak Menentu

15 Januari 2021   05:09 Diperbarui: 15 Januari 2021   08:37 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situriak Nauli - WordPress.com GERIMIS PAGI 2 | Situriak Nauli

Janji Jumat Pagi Pada Sabtu Yang Tak Menentu

Katanya biarlah hujan aku peluk semua
Jumat benar-benar telah penuhi
Sepanjang hari, sejak pagi
Kemudian mentari mendelik
Dan bersembunyi

Jendela rumah penduduk
Enggan terbuka
Penghuninya memilih tidur dalam kamar mereka

Sementara Sabtu menunggu
Sambil berusungut ia berkata,
Bukankah biasanya aku yang mereka puja?
Tanah lapang dipenuhi keramaian
Taman kota rumah bagi penikmat mata

Detik demi detik ia nanti
Kapan hari berganti,
Pesta akan usai menjelang dini hari
Sabtu kembali pergi

Janji Jumat lenyap ditelan malam
Dini hari masih gerimis membasahi
Sementara Sabtu ini
Ia telah ingkar janji

Sabtu depan dengan setia menunggu,
Ini giliranku, katanya
Akankah Jumat kembali penuhi janji?
Ia menanti dalam bisu
Dan hari-hari pun berlalu

TB, 15 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun