Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Borobudur di Malam Hari

16 Mei 2014   04:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah melangkah sedikit ke sebelah selatan dari pintu masuk timur, saya menemukan sebuah bukit kecil yang relatif lebih kondusif untuk duduk dengan view Candi Borobudur yang memukau.

[caption id="attachment_307205" align="aligncenter" width="640" caption="Candi Borobudur di Malam Waisak (dok. pribadi)"]

14001620971276844173
14001620971276844173
[/caption]

[caption id="attachment_307222" align="aligncenter" width="640" caption="Candi Borobudur Pada Malam Waisak (dok. pribadi)"]

140016527038192069
140016527038192069
[/caption]

Sesuai informasi dari panitia perayaan Waisak, acara Waisak akan dipuncaki dengan pelepasan 1.000 lampion pada pukul 02.30 WIB. Sekali lagi, tujuan saya bukan mengabadikan umat yang sedang beribadah, atau pelepasan lampion, atau apapun, saya cuma pengen menikmati Borobudur saat malam. Jadi, biarpun ada lampion atau tidak, tidak masalah.

Rupanya gara-gara menunggu lampion, sebagian besar orang yang datang bertahan hingga pukul 02.30. Setelah ditunggu, akhirnya lampion mulai terbang sekitar pukul 04.20an. Hampir bertepatan dengan adzan subuh.

Namun, kabut cukup tebal mengepung Borobudur. Lampion yang diterbangkan hanya lamat-lamat saja terlihat.


[caption id="attachment_307216" align="aligncenter" width="425" caption="Wisatawan yanng sedang mengabadikan Lampion Waisak (dok. pribadi)"]

1400162698352878336
1400162698352878336
[/caption]

Sejenak setelah lampion mulai terlihat, hampir semua orang mengangkat kamera atau ponselnya untuk mengabadikan cahaya yang mulai mengawang di langit. Dengan dilepaskannya lampion, perayaan Waisak pun berakhir.

Sambil berjalan pulang, saya terus bertanya, apakah kita sudah benar-benar tahu tentang Borobudur yang katanya warisan leluhur kita? Apakah anak-anak muda yang tadi sangat riang berfoto di depan Borobudur mengerti dan memahami nilai-nilai yang ada di Borobudur?

Ah, nanti. Saya butuh kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun