Mohon tunggu...
Arif Hukmi
Arif Hukmi Mohon Tunggu... Penulis - Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Postcolonial Studies Critical, Discourse Analysis Language and Literature Education and Culture.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadan dan Bulan Keheningan

30 Maret 2023   23:31 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:34 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thetravelingwitch.com 

bulan pergi meninggalkan pagi, menciptakan malam yang gelap dan sunyi. puasa telah tiba, hati terbelenggu seperti jangkar yang mengikat kapal di tengah lautan. namun malam yang penuh makna mengajarkan sejuta pesan dalam gelap yang memikat. seperti lautan dalam diamnya, malam menciptakan sepi yang puitik.

puasa seperti pedang yang menjaga hati dari perbuatan yang salah. dalam hening, terasa kesejukan seperti embun di tanah yang gersang. malam dan puasa, dua makna yang sama, mengajarkan kesabaran dalam setiap detiknya. seperti bintang di langit malino, tak pernah pudar meski lewat ribuan tahun.

malam yang sunyi, seperti lukisan gelap yang memikat jiwa. ketika bulan menghilang, bintang-bintang bersinar terang. seperti hikmat dalam hati yang terpuji, malam mengajarkan makna dalam kesunyian. meskipun terlihat gelap, namun malam puitik ini memancarkan cahaya yang tak terhingga.

puasa, seperti meditasi bagi jiwa yang bersih. saat hati bersih dari dosa, ia merasa damai dalam keheningan. seperti embun di tanah yang gersang, hati yang terpuji menjadi kesejukan bagi orang lain. malam dan puasa, dua makna yang sama, mengajarkan arti hidup yang sejati.

seperti bintang di langit malino, cahayanya terpancar hingga ribuan tahun ke depan. begitu pula dengan makna malam dan puasa, ia akan terus hidup dalam hati yang terpuji. meski malam akan berganti pagi dan puasa akan selesai, namun makna yang ia bawa akan tetap hidup dalam jiwa yang terpilih.

malino, 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun