Mohon tunggu...
arifhaikal
arifhaikal Mohon Tunggu... Mahasiswa

seorang mahasiswa di universitas malikussaleh

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Bahasa Indonesia Pada Perguruan Tinggi Dan Penulisan Karya Ilmiah

29 Juli 2025   15:38 Diperbarui: 29 Juli 2025   15:38 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Rektorat dan dekanat dapat membuat regulasi yang mewajibkan penulisan tugas akhir dalam Bahasa Indonesia, kecuali dalam program internasional. Selain itu, seminar ilmiah dan kuliah umum bisa diprioritaskan dalam bahasa nasional, agar mahasiswa terbiasa menyampaikan argumen akademik dengan cara yang lebih kontekstual.

2. Revitalisasi Jurnal Nasional

Pengelola jurnal nasional harus terus meningkatkan kualitas editorial dan naskah, termasuk dengan menyesuaikan gaya selingkung agar tetap ilmiah tapi komunikatif. Jurnal-jurnal SINTA harus menjadi alternatif kredibel yang sejajar dengan jurnal asing, bukan hanya pelengkap administratif.

3. Literasi Akademik Bahasa Indonesia

Banyak mahasiswa dan dosen mengaku kesulitan menulis akademik dalam Bahasa Indonesia karena kurangnya pelatihan. Maka pelatihan menulis ilmiah berbahasa Indonesia perlu menjadi bagian dari kurikulum wajib, bukan kegiatan ekstrakurikuler belaka. Kelas "retorika ilmiah" atau "penulisan akademik Bahasa Indonesia" bisa diintegrasikan ke dalam mata kuliah metodologi penelitian.

4. Pengembangan Kosakata Ilmiah

Badan Bahasa perlu terus memperbarui dan menyosialisasikan glosarium ilmiah lintas disiplin. Banyak istilah asing bisa diadaptasi tanpa kehilangan makna, asalkan ada kemauan dan kesepakatan di kalangan akademisi.

5. Insentif Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia

Pemerintah dan kampus harus memberi penghargaan yang layak bagi peneliti yang menulis dalam Bahasa Indonesia---terutama jika karya mereka berdampak pada kebijakan publik, pengembangan masyarakat, atau pendidikan di daerah.

Refleksi: Antara Bahasa, Ilmu, dan Kedaulatan

Kita tidak bisa berbicara tentang kedaulatan bangsa jika kita menyerahkan seluruh proses berpikir dan menulis kita pada bahasa yang bukan milik kita sendiri. Bahasa Indonesia bukan bahasa minor. Ia adalah bahasa yang dipakai lebih dari 270 juta orang, dengan potensi menjadi bahasa regional Asia Tenggara dan bahkan internasional. Tapi untuk itu, kita harus terlebih dahulu menghargainya di dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun