Inovasi pendidikan yang relevan harus disesuaikan dengan kebutuhan terkini yang mengacu kepada pengembangan dan id e-ide baru, metode, teknologi, dan pendekatan dalam pendidikan yang secara efektif menggapai tantangan dan kebutuhan si era 4.0
Perkembangan pendidikan, tidak  bisa terlepas dari yang  namanya  pembaharuan  atau  istilah  lainnya  Inovasi  untuk  mencapai  kearah  yang  lebih  baik, oleh  sebab  itu,  kegiatan  Inovasi  pendidikan  di  dunia  pendidikan  ini  perlu  dilakukan  dan dikembangkan  untuk  memecahkan  masalah-masalah  yang  ada  dan  berkembang  di  dunia kependidikan. Berikut Lima karakteristik inovasi pendidikan menurut Rogers (1983) sebagai berikut:
- Keunggulan Relatif (relative advantage)
- Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
- Kompatibilitas (compatibility)
- Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
- Kerumitan (complexity)
- Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
- Kemampuan Diujicobakan (trialability)
- Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya.
- Kemampuan untuk Diamati (observability)
- Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Berikut penerapan inovasi dalam bimbingan dan konseling.
Oleh : Arif Sahin
Bimbingan dan Konseling
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI