Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Healing Bareng Alam: Bisa Gak Lingkungan Bantu Mental Kita?

14 Maret 2025   11:58 Diperbarui: 14 Maret 2025   19:33 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang menikmati alam | Sumber: Freepik.com

"Alam selalu punya cara ajaib buat nenangin pikiran---entah lewat suara angin, gemericik air, atau sekadar hijaunya pepohonan. Kadang, yang kita butuhin buat waras cuma momen kecil bareng alam."

Di tengah kesibukan hidup modern, banyak orang mengalami stres, kecemasan, bahkan burnout. Setuju nggak kalau kota-kota besar yang penuh kebisingan, polusi udara, dan minim ruang hijau bisa bikin mental kita makin tertekan?

Coba deh pikirin, kapan terakhir kali kamu benar-benar menikmati udara segar tanpa distraksi gadget atau suara kendaraan? Apa kamu masih inget rasanya duduk di bawah pohon sambil dengerin suara burung berkicau?

Sering kali kita terlalu sibuk sampai lupa kalau alam bisa jadi tempat terbaik buat healing. Tapi, gimana kalau ternyata hubungan kita sama lingkungan punya pengaruh besar ke kesehatan mental?

Konsep terapi berbasis alam udah lama ada, tapi masih jarang dibahas. Yuk, kita ngobrol lebih jauh tentang gimana lingkungan bisa jadi solusi buat mental health kita!

Lingkungan Berantakan, Mental Ikutan Kacau? Ini Faktanya!

Pernah nggak sih kamu merasa sumpek banget setelah seharian di jalan yang penuh asap kendaraan atau di ruangan sempit tanpa jendela? Ternyata, lingkungan yang buruk punya dampak besar ke kesehatan mental kita!

Polusi udara misalnya, bisa bikin kadar oksigen ke otak berkurang, yang akhirnya meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Belum lagi polusi suara dari kendaraan atau mesin yang bikin kita gampang stres, sulit fokus, bahkan jadi lebih cepat marah.

Coba deh pikirin, berapa kali dalam sehari kamu harus menghadapi suara klakson yang bikin kepala makin mumet?

Gimana dengan kurangnya ruang hijau? Mungkin kamu udah pernah ngerasain sendiri, kalau jalan-jalan di taman atau sekadar lihat pemandangan hijau bisa bikin hati lebih tenang.

Nah, orang yang tinggal di daerah perkotaan dengan sedikit akses ke ruang hijau cenderung punya tingkat kecemasan dan stres lebih tinggi dibanding mereka yang hidup di lingkungan yang lebih asri.

Soalnya, pohon dan ruang hijau terbukti bisa menurunkan kadar hormon kortisol alias hormon stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun