Sayangnya, kota-kota besar sering kali penuh dengan gedung beton dan minim pohon, yang akhirnya bikin tekanan sosial makin tinggi dan memperburuk masalah mental health.
Terus, gimana kalau tempat tinggal kita sendiri juga nggak nyaman? Studi menunjukkan kalau hunian yang sempit dan padat bisa meningkatkan tingkat stres seseorang.
Pernah kebayang tinggal di apartemen kecil tanpa jendela yang cukup? Bisa bikin perasaan sesak, kurang motivasi, bahkan meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
Apalagi kalau ritme hidupnya super cepat, banyak orang akhirnya merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan tanpa ada ruang untuk sekadar bernapas sejenak.
Jadi, mulai sekarang, coba deh perhatiin lagi lingkungan sekitar kamu. Apakah udah cukup mendukung kesehatan mentalmu?
Green Therapy: Biar Alam yang Nge-healing Pikiran Kita
Di sisi lain, ada yang namanya green therapy atau terapi hijau, di mana alam dijadikan sebagai media untuk menenangkan pikiran dan memperbaiki kesehatan mental.
Nah, pernah dengar tentang forest bathing atau Shinrin-Yoku dari Jepang? Bayangin aja, kamu jalan santai di hutan, ngambil napas dalam-dalam, dan dengerin suara alam yang menenangkan.
Sounds good, kan? Dan ternyata, ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. Studi menunjukkan kalau aktivitas ini bisa menurunkan stres, bikin pikiran lebih jernih, dan ningkatin fokus!
Kalau hutan terlalu jauh, gimana? Tenang, ada cara lain buat dapetin manfaat terapi hijau. Misalnya, berkebun! Coba deh, kapan terakhir kali kamu nyentuh tanah langsung?
Tau nggak kalau interaksi dengan tanah bisa meningkatkan kadar serotonin di otak, yang bikin perasaan lebih bahagia? Makanya, banyak orang sekarang mulai coba urban farming atau sekadar ngerawat tanaman hias di rumah buat dapetin efek positif ini.
Selain itu, kamu pasti pernah ngalamin momen di mana suara alam bikin hati lebih tenang, kan? Entah itu suara gemericik air, kicauan burung, atau hembusan angin.