Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Misteri Lukisan Sandal - Naskah Dramaturgie karya Arief Akbar Bsa

10 Oktober 2021   13:26 Diperbarui: 10 Oktober 2021   13:41 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Hadi Suryo - Pri Gurit

Utusan peneliti Suku Maya dari Amerika Latin yang datang pada 1982 silam,mengatakan kalau usia candi tersebut merupakan yang tertua dari seluruh candi yang ada di dunia. Bentuk candi di Lawu ini memang mirip dengan candi di peradaban Inca.Sampel batu dan lumut menjadi objek penelitian.
Kesimpulannya,usia Candi Sukuh jauh lebih tua daripada candi kepunyaan Suku Maya.

CAHAYA TERANG YANG DI DETEKSI NASA

Pernah terdeteksi oleh satelit milik NASA,yang melihat cahaya terang.Setelah diteliti di berbagai tempat mereka merujuk pada satu tempat yakni di sekitar wilayah Gunung Lawu.Itu pun yang terlihat di dalam Google Map hanya titik bangunan candi saja. Sementara gunungnya seperti tertutup .

Hal tersebut juga dibuktikan dengan adanya penemuan batu marmer dan giok di sebelah utara Gunung Lawu.Giok sendiri digunakan sebagai pelapis untuk pesawat ruang angkasa.Setelit Amerika memang super canggih.Dia juga punya sket Gunung Lawu. Tapi,di GPS Gunung Lawu selalu tertutup dan jarang terlihat. Seperti ada tabir yang menutupi atau menghalanginya.
Setelah tidak terlihat dari satelit lokasi pasti asal cahaya tersebut,para peneliti semakin penasaran.Mereka pun datang langsung ke Gunung Lawu untuk mengunjungi Candi Sukuh.
Di antara mereka berasal dari Australia,bahkan peneliti NASA juga datang langsung.Mereka mengaku heran dengan kemunculan cahaya tersebut dan tidak terdeteksinya Gunung Lawu di GPS.
Setelah itu mereka pulang. Selang beberapa waktu kemudian,mereka datang lagi membawa peralatan lebih canggih.Hasilnya tetap sama,posisi Gunung Lawu juga tidak ketemu.Justru yang terlihat dan terdeteksi hanya keberadaan candi-candi di sekitarnya.

PORTAL DAN TEMPAT MOKSA RAJA-RAJA MAJAPAHIT

Masyarakat sekitar,meyakini apa yang dilihat para peneliti NASA adalah gerbang portal misterius yang berasal dari titik ujung Candi Sukuh.
Menurut dia,cahaya itu memang kerap muncul pada malam hari. Masyarakat dulu sering melihat cahaya tersebut namun tidak berani mendekat,takut hilang. Karena mendengar cerita zaman dulu ada satu desa di Lawu yang hilang dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Hanya ditemukan sisa peralatan rumah tangga bertebaran di mana-mana mana.
Bukan rahasia lagi bila Gunung Lawu menjadi pusat spiritual budaya di tanah Jawa.Apalagi,konon puncak Lawu dipercaya sebagai tempat mukso atau menghilangnya dua raja besar di tanah Jawa, yaitu Prabu Airlangga,( Raja Kediri Lama ) dan Prabu Brawijaya V ( Raja Majapahit terakhir ).

Bagi orang yang pertama kali mendaki puncak Lawu pasti bingung,di mana puncak Lawu yang sesungguhnya. Puncak Lawu juga penuh mistik,karena letak puncak Lawu justru berada di tengah dan seolah ditutupi.Bahkan jika kita membuka Google Map di Lawu sebelah barat tertutup cahaya warna kebiruan.

Ada sebuah gua yang disebut Sumur Jolotundo menjelang puncak. Terdapat sebuah bangunan disekitar Puncak Argodumilah yang disebut Hargo Dalem untuk berjiarah. Disinilah tempatnya eyang Sunan Lawu. Tempat bertahtah raja terakhir Majapahit memerintahkan makhluk halus. Hargo Dalem adalah Makam Kuno tempat Muksa sang Prabu Brawijaya. Pejiarah wajib melakukan Pesiwanan ( upacara ritual ) sebanyak tujuh kali untuk melihat penampakan eyang sunan lawu. Namun tidak jarang sebelum melakukan tujuh kali pendakian,pejiarah sudah dapat berjumpa dengan eyang sunan lawu.

Pawon Sewu terletak didekat pos 5 Jalur Cemoro Sewu. Tempat ini berbentuk tatanan/susunan batu yang merupai candi. Dulunya digunakan bertapa para abdi Raja Prabu Brawijaya V.

Air Terjun Gerojogan Sewu,di areal taman gerojogan disini terdapat banyak kera.
Cerita Wayang Prabu Baladewa pada saat menjelang perang Baratayudha,disuruh Kresna untuk bertapa digerojogan sewu.Hal ini untuk menghindari Baladewa ikut bertempur di medan perang,sebab kesaktiannya tanpa ada musuh yang sanggup menandinginya.

AIR TERJUN PRINGGODANI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun