Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Misteri Lukisan Sandal - Naskah Dramaturgie karya Arief Akbar Bsa

10 Oktober 2021   13:26 Diperbarui: 10 Oktober 2021   13:41 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Hadi Suryo - Pri Gurit

Ada juga air terjun Pringgodani,tempat bertapa Prabu Anom Gatotkaca anaknya Bima. Untuk menuju kesana melawati jalanan yang sempit dan terjal.Disini terdapat bertapaan yang juga ada sebuah kuburan yang konon merupakan kuburan Gatotkaca. Kuburan ini dikeramatkan dan banyak pejiarah yang datang. Di atasnya terdapat hutan Pringgosepi.

Harga Dalem diyakini Masyarakat setempat sebagai tempat Muksa Prabu Brawijaya, Raja Majapahit yang terakhir. Harga Dumilah diyakini sebagai tempat pemoksaan Ki Sabdopalon.

TEMPAT TELEPORTASI PARA DEWA DARI HIMALAYA

Di berbagai manuskrip kuna dikisahkan,gunung purba di jaman kadewatan yang dikenal dengan nama Wukir Mahendra tersebut,konon menjadi tempat teleportasi para dewa dari Gunung Himalaya ke tanah Jawa. Oleh karena itu masyarakat Jawa meyakini,Gunung Lawu menjadi tempat berdirinya kerajaan yang pertama kali di tanah jawa,yang kala itu di kenal dengan nama kerajaan Medangkamulan.

DEWA WISNU DAN DEWI SRI

Silih berganti raja raja di jaman kadewatan pernah bertahta di Gunung Lawu,hampir seluruhnya di yakini sebagai titisan Dewa Wisnu.Maka dari itu tidaklah mengherankan jika di dalam keyakinan adat masyarakat Jawa,sosok Dewa Wisnu dan Dewi Sri dianggap sebagai leluhur utama bagi masyarakat Jawa. Kedua sosok ini disimbolkan sebagai sebuah lambang keluhuran dan kemakmuran yang menyatu tak bisa di pisahkan.Sosok Wisnu dan Sri hingga kini tetap terus abadi sepanjang masa di dalam keyakinan adat tradisi masyarakat Jawa.

Kedua tokoh ini seringkali disimbolkan dalam bentuk sepasang kekasih ( loro blonyo ),kisah kesetiaan Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji,serta simbol- simbol lainya.

Banyaknya peninggalan peradaban kuna di Gunung Lawu sejak dari zaman kadewatan,Mataram Hindu,kejayaan Singosari,kejayaan Kediri dan Majapahit,yang semakin memperteguh keyakinan bahwa Gunung Lawu adalah " punjering tanah Jawi " atau pancer tanah jawa.

Disunting dari Adhie Khumaidi

Oleh #AriefAkbarBsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun