Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Membawa Luka ke Pulau Jawa(Eps. 22)

19 September 2019   08:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   15:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DokPri: Kenangan yang tersisa

Empat hari empat malam di tengah lautan, sampailah kami di pantai Paseseh, daerah Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur . Pulau Madura . Aku segera turun dari kapal, mengucapkan terima kasih pada nakhoda nya yang sangat baik hati pada kami.  Dari pinggir kapal, kami menaiki perahu kecil untuk sampai ke pinggir pantai yang dangkal.  ( lihat ini )

Aku bersama temanku menuju sebuah rumah, alamat yang kudapat  dari teman ku,  yang merupakan sahabat nya, pada saat mondok dulu berdiam di dekat situ. Tidak terlalu sulit mencari nya, sebab memang jaraknya tidak berapa jauh dari tempat kapal berlabuh. Ketika sampai dirumah sahabat temanku itu, ternyata  dia sedang berada diluar kota.  Tapi orang tua nya menyambut kami dengan hangat. Kusampaikan salam dari teman ku yang memberikan alamat mereka, dan orang tua dari sahabat teman ku itu terlihat gembira menyambut kedatangan kami. ( klik disini )

DokPri: Kenangan yang tersisa
DokPri: Kenangan yang tersisa
Kami dipersilahkan menempati sepetak kamar. Aku dan teman ku, sambil menunggu kedatangan sahabat dari teman ku yang masih diluar kota itu. Tidak berapa lama, kami di persilahkan makan siang, dengan ditemani oleh orang tua dari sahabat teman ku itu.  (lihat juga )

Alhamdulillah, kami merasa seperti mendapat keluarga baru.  Sambutan dan perlakuan yang kami terima, jauh dari kesan sombong dan acuh tak acuh. Mereka memperlakukan kami dengan hangat dan penuh kekeluargaan.  Tiga hari kemudian, baru sahabat temanku itu datang dari luar kota.

 Dia menyambut kami, aku dan teman ku, dengan sangat bersahabat.  Malam nya kami mengobrol serius banyak hal, sampai tak terasa jam dua malam. Aku sampaikan niat dan tekad, serta tujuan ku merantau dari Kalimantan ke tanah Jawa. ( klik disini )

Kukatakan bahwa aku membawa tiga hal : 


Pertama, Aku ingin belajar agama. Kedua, aku ingin mengubah nasib,  dan Ketiga,:  aku ingin menikah, nantinya, dengan orang pulau Jawa sini.

Sebab, aku telah bersumpah, tidak mau menikah dengan orang Pulau Kalimantan, sejak aku menginjakkan kaki di Pulau Jawa hari itu.  

Sahabat teman ku itu terlihat tersenyum, dan tertawa kecil mendengar penuturan ku.  Setelah itu kami beristirahat.  ( klik link ini )

Pagi ini, teman ku dan tuan rumah  sahabat  baru ku itu , berencana akan ke Surabaya, dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Lewat jalan darat. 

Kemaren, aku sudah mengirim telegram kepada ibu ku, isinya singkat ,: "Aku sudah tiba di kota Buaya, Surabaya. Mohon Doa," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun