Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkawan dengan Sepi

23 Mei 2022   19:44 Diperbarui: 23 Mei 2022   19:47 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto via alodokter.com

Merana di sudut hati
Karena kehadiran yang tiada lagi
Sepi kini mengisi relung rasa yang hakiki
Tergores akan keberadaan sunyi di tengah hari

Sampai suatu ketika
Sepi  telah biasa kulakoni
Hingga sepi tak lagi terasa
Karena hari-hariku selalu sepi

Sepi terus menghampiri
Hingga aku terinspirasi
Maka untaian diksi ini menjadi puisi
Meski terkadang membuka lara hati

Namun sepi kini sudah berganti
Menjadi semakin dekat sebagai janji yang ikut pergi
Bilakah janji terpenuhi?

Dan kini telah menjadi sebuah tanya nurani
Kau tahu, jawaban apa yang kutunggu?

Semakin lama kunanti
Sepi menggerus hati
Penantian ini bukannya tak bertepi
Bila tiada kau temui diriku di sini
Ingatlah bahwa aku lebih dulu berkawan dengan sepi

Sepi nan sunyi
Menyesak hati

...

Puisi kolaborasi manis 3 hati
Ari Budiyanti, Siti Nazarotin, Dewi Leyly

23 Mei 2022

24-2.172

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun