Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tarian Kata Telah Sirna

8 Mei 2022   07:33 Diperbarui: 13 Mei 2022   19:33 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tersenyum hambar saat tersadar
Semua aksara yang menari
Terkumpul di kepala sejak tadi
Sungguh kini telah terurai

Tentang sebuah taman di halaman rumah yang tertinggal
Atau mekarnya bunga-bunga wijaya kusuma yang terlupa
Pun pohon kelengkeng dengan banyak sarang burung yang menyanyi merdu
Juga sambutan kupu-kupu yang menari riang

Hilang dalam sekejap buaian kalimat-kalimat penenang
Menguap bersama kepergian diri tanpa penanda
Tarian kata pun tiada lagi
Hanya karena satu keadaan paripurna kehidupan

Dan diksi-diksi dalam puisi itu telah berlalu
Dia tak bisa memilih lagi setiap kata yang menari sendu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
8 Mei 2022

6-2.154

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun