Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratapan Malam Tanpa Suara

30 Desember 2020   21:06 Diperbarui: 31 Desember 2020   03:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelap dan sepi
Sekelilingku terkepung dinginnya
Musim penghujan di sini
Namun musim dingin di sana

Malam demi malam terlewati
Tanpa ada lagi kisah kita
Nyanyian kukila tak terdengar lagi
Larutnya semakin membekukan asa

Sebuah keinginan dalam kebersamaan
Adalah seperti goresan pena ingatan
Bahwa semua yang telah menjadi kenangan
Tak kunjung jua dalam penyatuan

Di batas malam yang tak pernah ada
Bayang kehadiran kita seolah ikut sirna
Bahwa malam yang makin larut ingin bercerita
Membuat hari melupakan ratapannya

Kini ratapan malam telah berlalu

Written by Ari Budiyanti
30 desember 2020

Artikel ke 1241

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun