Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Puisiku Bicara

4 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 4 Desember 2020   06:19 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: tiwtter.com/@Mahdi_Rowili


Kau ingin mengunciku dengan kata
Ataukah agar ku tak bersuara
Kau tahu itu tak mungkin kawan
Karena hanya satu alasan aku terhentikan

Saat nadiku tak lagi ada denyutnya
Saat nafasku tak ada lagi hembusan teratur
Pada waktu itu saja mungkin kau tak lagi mendapati ku ada
Pada masa itulah aku telah menjadi sebuah kenangan di selembar partitur

Karena puisi itu caraku bicara
Karena puisi itu pertandaku ada
Karena puisi itu
Pikirkanlah sendiri menurutmu

Jika kau kira bisa menghentikan laju lantunan kataku
Mungkin hanya dengan satu cara semata
Kau hilangkan saja aku dari perbendaharaan literasi
Maka kau tak akan terganggu oleh bait-bait puisi

Jadi
Biarkanlah puisiku bicara
Iya itu saja
Harapan hati

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 Desember 2020

Artikel ke-1199

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun