Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Musikalisasi Puisi, Salah Satu Cara Menghayati Isi Puisi

19 September 2020   05:38 Diperbarui: 19 September 2020   17:02 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi. Screenshot HP video youtube chanel Ari Budiyanti_16


Suatu malam saya mendapati sebuah pesan masuk melalui Whatsapp. Salah satu anggota KSI (Komunitas Sajak Indonesia) bernama Elvia Derta menghubungi saya. Mbak Elvia meminta ijin untuk membacakan puisi saya.

Istilahnya musikalisasi puisi. Dua puisi yang dipih berjudul Menanti Sapamu dan Membatasi Rindu. Kedua puisi tersebut pernah saya tayangkan di blog Secangkir Kopi Bersama dan Kompasiana.

Jujur saya pribadi merasa sangat senang. Puisi saya akan dibacakan oleh orang lain. Mbak Elvia memberikan link youtube pada saya setelah musikalisasi selesai. 

Berikut ini link musikalisasi yang dibawakan di chanel youtubenya.


Saya juga mengunggah video yang sama di chanel youtube Ari Budiyanti_16 atas seijin mbak Elvia.

Pagi hari, saat saya mendengarkan musikalisasi puisi saya oleh orang lain, saya menitikkan air mata haru. Ternyata puisi saya jika dimusikalisasi menjadi terasa lebih sendu.

Dokpri
Dokpri
 Saya bisa lebih menghayati isi puisi tersebut. Apalagi mbak Elvia membawakannya dengan intonasi yang tepat. Puisi saya semakin syahdu.

Dokpri
Dokpri
Menurut saya, suara mbak Elvia cocok dengan isi puisi saya. Kemampuannya memadukan dua puisi juga pantas diacungi jempol. Hebat. Saya merasa senang. Ternyata puisi-puisi saya digemari orang dan sampai dimusikalisasi. 

Ini kali kedua ada orang yang berkenan membacakan puisi saya secara sukarela, tanpa  ada permintaan dari saya terlebih dahulu. Saya bukan penulis puisi yang handal. Karya-karya saya juga sangat sederhana, setidaknya bagi saya.

Semuanya adalah puisi hati yang kalimat demi kalimatnya mengalir begitu saja saat datang inspirasi. Jadi benar-benar mengikuti alunan hati. Karena alasan inilah, saya memberi label atau nama #PuisiHatiAriBudiyanti.

Ini sedikit tambahan bacaan pustaka yang saya peroleh dari Wikipedia. Mungkin bisa berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun