Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

(Jangan) Beri Aku Buku. Perihal Mengoleksi Buku

13 Juli 2020   22:56 Diperbarui: 14 Juli 2020   00:10 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Hadiah dari teman
Dokpri. Hadiah dari teman

Waktu saya bekerja di Jakarta dan mengikuti satu kegiatan diskusi buku, saya rutin mendapat buku gratis. Kami membaca dan mendiskusikannya bersama. Selama 1 bulan habis 1 buku. Kadang lebih dari 1 bulan untuk membahas satu judul buku. Dari klub baca ini saya mendapat beberapa buku juga.

Ada salah satu kenalan saya, beliau sudah almarhum, mengetahui saya sangat suka buku, memberikan juga sekumpulan buku koleksinya. Jadi buku-buku itu diberikan tanpa saya memintanya. Mereka tulus memberikan karena mengetahui kegemaran saya. Itu saja.

Saya juga suka memberi hadiah buku pada teman-teman saya. Apalagi jika mereka berulang tahun. Rasanya buku merupakan pilihan hadiah paling tepat menurut saya. Tapi mungkin tidak bagi mereka, terutama yang tidak suka membaca buku. Saya belajar tentang hal ini.

Pernah saya memberikan satu buku, dan saya mendapati buku tersebut tidak pernah disentuh, masih dalam kemasannya selama bertahun-tahun. Berarti, saya salah memberikan hadiah rupanya. 

Setidaknya itu pikiran saya. Tapi sudahlah, itu hak setiap orang untuk bersikap pada buku. Saya jadi belajar untuk memilih hadiah lain. Tidak harus buku. 

Mengenai koleksi buku saya, sebenarnya saya tidak pelit meminjamkan buku. Hanya saja, saya selalu berharap buku-buku saya juga dijaga baik-baik oleh yang pinjam. Karena itu harta karun saya. 

Saya tidak pernah melipat lembaran kertas buku saya. Saya selalu menggunakan pembatas buku. Buku-buku saya juga (dulu) selalu saya beri sampul plastik transparan.

Pernah satu kali ada teman yang mengembalikan buku saya sudah lepas-lepas halamannya. Sedih sekali hati saya. Masa iya mau marah-marah atau minta ganti. Tidak begitu juga, paling lain kali tidak saya pinjami buku lagi. Itu saja.

Ada juga nasib buku saya yang terkena kuah sayur saat dipinjam teman, sedih juga. Saya bersihkan dan sampai saya semprot parfum agar bau kuah sayur itu hilang.

Buku disemprot parfum dengan hati-hati agar tidak merusak kertasnya. Wah sampai segitunya saya dengan koleksi buku saya. Begitulah saya menjaga harta karun saya ini.

Sekarang saya sudah mempunyai perpustakaan pribadi sendiri. Buku-buku koleksi saya sebagian besar juga pemberian orang lain. Terkadang saya juga membawa koleksi buku anak ke sekolah untuk jadi bacaan murid saya. Ini menolong anak-anak melihat langsung kalau gurunya juga membaca dengan rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun