13 Maret 2020, saya mendokumentasikan dengan melakukan tangkapan layar hasil pencapaian saya selama menulis di Kompasiana. Jumlah views pada total aryikel saya sudah mencapai angka 97. 648 kali.saya sedang dalam masa penantian menjadi 100.000 views. Entah mengapa rasanya seru buat saya menantikan angka 100.000 views di akun Kompasiana saya. Setidaknya ini mewakili kemungkinan keterbacaan seluruh artikel saya.
Ini adalah artikel ke 737 dalam kurun waktu menulis 1 Desember 2019 hingga 13 Maret 2020. Total waktu menulis di Kompasina sudah 1 tahun lebih 3,5 bulan.Â
Menulis di Kompasiana banyak memberi keuntungan pada saya pribadi. Selain kemampuan menulis saya berkembang, semangat saya dalam membuat artikel pun bertambah. Saya memang memilih jalur artikel sederhana dan "easy reading" di Kompasiana. Bahkan saya merasa kalau kategori yang paling banyak menampung karya saya adalah fiksiana.
Dari total karya saya mungkin 2/3 nya adalah karya puisi dan cerpen. Tapi saya juga menulis artikel di kategori yang lainnya.
Di kategori Ekonomi saya sudah menulis 3 artikel. 2 artikel di Finansial dan 1 artikel di kategori Bisnis. Berikut ini salah satu artikel saya di kategori Ekonomi Finansial lapor-spt-online-sudahkah-anda?. Ini mendapat kisaran views sampai 356. Cukup banyak untuk artikel saya. Setidaknya menurut saya pribadi
Di kategori Fiksiana Puisi dan Cerpen tidak saya hiting karena jumlahnya terlalu banyak, ada ratusan puisi dan puluhan cerpen. Anda bisa cek sendiri di akun Kompasiana saya. Silakan. Namun demikian ada puisi-puisi karya saya yang memberi lonjakan jumlah views. Ini membuat saya kaget sekali. Salah satunya adalah puisi berjudul  Tahun-baru-mengapa-banjir-melanda. Total views-nya  mencapai 835 sampai sore ini saat saya mengeceknya.
Ini juga luar biasa buat saya. Ternyata karya puisi bisa diminati pembaca sampai angka views lebih 800 kali selama kurun waktu hampir 3 bulan.
Cerpen saya yang saya suka sekali dan sampai mencapai views di atas 400 juga ada. Ini juga mengejutkan saya. Karena saya tidak terlalu luwes dalam bercerpen. Hanya mengikuti maunya hati dan mood saja. Ini dia cerpen saya yang sampai lebih 400 views.
Jadi, cukup senang saya dengan artikel-artikel saya di kategori fiksiana yang dapat apresiasi dengan dibaca. Terimakasih sudah membaca karya fiksi saya.Â
Beralih dari kategori fiksiana menuju artikel nonfiksi. Saya banyak menuliskan artikel tentang kegemaran saya berkebun, membaca dan menulis. Bahkan saat ada program pemerintah tebtang pembagian bibit pohon gratis, ini juga saya tulis. Saya rasa artikel inilah yang mencapai jumlah views terbanyak di antara artikel saya lainnya. Ingat, saya hajya membandingkan artikel saya dengan artikel lainnya karya saya sendiri. Saya tidak membandingkan dengan kompasianer lain. Selain itu ada dua artikel saya yang dapat label artikel utama. Keduanya bertemaka tentang hobi berkebun saya. Satu artikel khusus tentang tanaman wijaya kusuma dan yang satunya tentang aneka tanaman yang saya tanam di halaman depan rumah Ibu saya
Hobi-hobi ini menjadi karya tulis yang bermanfaat bagi sesama. Tentu saja ini menyenangkan. Saya bisa membagikan kisah berkebun di Kompasiana. Dan kisah ini ternyata menginspirasi pembaca. Bukan hanya itu, total views pembaca juga tidak sedikit. Artikel tentang Wijaya kusuma mencapai lebih dari 1.700 views. Artikel berkebin di halaman depan rumah mencapai 740 views. Bagi saya itu tidak sedikit. Cukup banyak dan memuaskan. Hobi lainnya adalah membaca. Dengan membaca kita bisa mendapatkan banyak wawasan baru. Ilmu bertambah tidak hanya di bangku sekolah atau kuliah. Membaca buku secara rutin dengan pilihan tema yang tepat akan mengembangkan pengetahuan kita. Keterbatasan dana untuk membeli buku atau waktu untuk mencari buku di toko buku tidaklah lagi jadi penghalang. Ada perpustakaan Nasional yang mempunyai banyak koleksi e-book. Saya pun menuliskan tentang hal ini. Di luar dugaan saya, tulisan ini pun banyak dibaca.