Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membenamkan Perih

13 September 2019   20:14 Diperbarui: 13 September 2019   20:17 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kampung halaman

Duka kembali melarakan jiwa
Dalam bentangan tekanan pada asa
Bertubi-tubi hantaman atas rasa
Memilukan perasaan sampai ke dasarnya

Bangkit selalu dalam juang kalbu
Mendamba perbaruan bukan semu
Menjaring lelah tak tertangkap pilu
Resahkan emosi makin membiru

Bukan tentang siapa salah
Namun juga tak karena pasrah
Saat gejolak batin menuansa lelah
Apalah makna perjuangan dalam resah

Kuat, kuat dan kuat selalu
Ingin segera melompat melewati satu
Namun kaki bagai terpatri dalam deru
Tanpa kuasa gerak memindahkan ragu

Jika berhenti menjadi pilihan
Untuk sekedar sejenak memulihkan
Apakah tak boleh aku putuskan
Untuk berhenti memperjuangkan

Saat hati lelah dalam dentuman penat
Membuat kaki melangkah tersendat
Saat hati tersayat gelombang luka lirih
Terbersit hanya tenggelam dalam perih

...
Written by Ari Budiyanti
13 September 2019

Puisi Hati

#sajakpendek

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun