Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai Hati

3 Mei 2019   19:34 Diperbarui: 3 Mei 2019   20:23 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemelut menggelayut
Membawa memori terhanyut
Akan rindu masa lalu
Saat hidup tanpa kalut

Sudahkah penat bertambah berat
Mengiringi langkah kaki menapaki hidup
Jangankan gairah hidup dan semangat
Harapan yang sarat akan redup

Ah jiwaku kemanakah lajumu
Apakah pembuat dahaga kalbumu
Terlupakah akan Sang Pemandu
Yang tak pernah lekang oleh waktu

Bilakah surut badai di perjalanan
Mengiringi kemelut hati tersembunyi
Adakah kisah lain kehidupan
Dalam dambanya pecahkan misteri

Ketika nadi mulai letih
Dalam gurat-gurat pesona resah
Mendung langit hati menambah perih
Membutuhkan sauh penghalau gundah

Ah kemelut
Akankah kau segera berlalu
Hanya dalam dua tangan bertelut
Berpasrah dalam rangkaian doa bertalu
..

Written by Ari Budiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun