Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guruku, Jasamu Padaku Tak Terbalaskan

3 Mei 2019   16:12 Diperbarui: 25 November 2019   05:57 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan pagi hari menuju sebuah sekolah di kampung. Photo by Ari

Pada masa kecilku
Aku kau bimbing dengan senang
Terkadang ada nakalku
Kau bimbing dengan sabar
Mungkin pernah emosimu karenaku
Tak lupa menegurku selalu
Kadang lembut, pun kadang tegas

Ketika itu
Ku tak pernah tahu
Memikirkannya pun tak pernah
Berapakah gaji kau terima
Di masa itu
Untuk menjadi guruku
Apalagi
memikirkan kesejahteraanmu
Tak pernah melintas di kepalaku
Yang masih belia sekali

Enam tahun aku bersamamu
Di masa-masa awalku sekolah
Belajar semua hal dasar pertama-kalinya
Membaca, menulis, berhitung
Pun juga mewarnai, menggambar, melukis
Semua ilmumu kau berikan padaku
Sebagaimana ku perlu

Puluhan tahun berlalu
Lama tak kita bersua lagi
Lama tak ku tahu beritamu
Dan kini
Aku menjadi sepertimu
Berdiri di hadapan murid-muridku
Mengajari mereka semua
Apa yang pernah juga ku dapat darimu

Sekarang ku tahu
Bagaimana mereka membayar jerih lelahku
Banyak orang bilang
Kalau kau ingin kaya jangan pernah jadi guru
Aku masih tidak bisa menandingimu
Dalam kerelaan bekerja setulusmu
Aku masih memilih
Di sekolah apa aku mau mengajar

Guruku
Selamanya jasamu padaku tak terbalaskan
Tak tahu bagaimana aku bisa
Selain melanjutkan karyamu
Mendidik generasi bangsa
Mendidik para penerus negara
Dalam perjuangan setulus yang ku bisa

Terimakasih guruku
Salam sejahtera untukmu
Semoga selalu kesehatanmu terjagai
Pun kebahagiaanmu terpenuhi
Jasamu guruku
Sungguh tiada terkira bagiku
Doaku selalu untukmu


Dipersembahkan untuk para guru SD saya di kampung, yang mengajar dengan gaji kecil, tapi tetap setia dan penuh kesabaran menunaikan karyanya. Beliau-beliau adalah guru-guru yang saya hormati

Written by Ari Budiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun