Jadi teringet kala itu anaku bangun malam kepimgin buang air kecil tapi taku ke kamar mandi sendiri lalu membamgunkanku tapi pikirku aku juga takut.Â
Akhirnya ku bangunkan ibuku lha jadi semua pada bangun karena gaduhnya anakku dan juga suara binatang seperti kambing, sapi, anjing yang saliing bersahuttan.Â
Eh kok lama lama suaranya makin mendekatya dan yang bikin jatung mau copot tatkala ada yang bermain bola di halaman depan rumah seperti orang yang lagi memantul mantulkan bola di tanah.Â
Kirain hanya aku saja yang denger ternyata anaku pun denger dan menayakan siapa yang main bola malem malem gini? Lantas aku jawab pasti itu bola kena angin karena tadi bolanya dintinggal begitu saja sehabis main.
Tapi dalam hatiku juga penuh tanya kok bisa ya bola di tanah bisa mantul mantul sendiri . Lantar pikirku terus menghubung-hubungkan kejadia malam iti dengan isu yang beredar di masyarakat.Â
Apa bener kalau saat ini di kampumg ada pemuja pesugihan atau hanya aura kampumg yang semakin negatif. Maklum kampung tersebut ada kuburan di 4 pemjuru angin dan ada 3 tempat yang di keramatkan di setiap ujung desanya. Â Ketiga tempat itu adalah
1. NgropohÂ
batu besar yang dikelilingi pepohonan dan kalu mau ada acara bersih desa masyarakat setempat membuat orang orangan dari kayu  di pasang melingkar mengelilingi batu besar dengan muka mengarah kenluar serta mengadakan sesaji berupa kenduri uduk ingkung istilah jawanya (nadi uduk + ayam bakar utuh) ya diadakan disamping  batu besar setiap hari senin pahing menjelang aca puncak bersih desa.
2. Telaga jambe
Tak kalah angkernya dengan ngropoh tempat ini juga diadakan sesaji dan tayupan/ledek di tepat tersebut dan apabila acara tidak dilakukan ada masyarakat yang kesurupan.
3. Goa bribin