Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... owner Tinta yang bercerita dan RekGalauWae.co.id -

owner Tinta yang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Terbuat dari Air Mata

2 Oktober 2017   12:10 Diperbarui: 2 Oktober 2017   12:26 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jadi perempuan yang dimaksud Dewi adalah Icha. Teman sekantorku. Perempuan baik, yang selalu menunduk saat berbicara denganku. Wajahnya sering menjadi merah, apabila bosku menggodanya dengan mengatakan, Ardi punya fotomu di dompetnya, loh.

Perempuan yang memakai kerudung putih itu, mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sakunya, lalu dibacanya dalam hati.

'Banyaklah berdoa, kepada-Nya. Mintalah jalan terbaik. Manusia akan selalu diuji. Kita hanya perlu bersabar dan bersyukur, setelah berusaha sebaik mungkin.'

Di dalam kertas tadi, terselip sebuah foto. Seorang laki-laki tengah berpose konyol, disandingkan perempuan berkulit putih, dengan hidung mancung.

"Seandainya cinta dapat memilih dengan pasti akan berlabuh di mana, Ar ... mungkin semua tak akan serumit ini." Disimpannya foto itu di atas meja, lalu perempuan itu melangkah pulang.

Aku ingin menyentuhnya, tapi Dewi menahanku.

"Kenapa, Wi? Bukankah ini yang ingin kamu tunjukan?"

"Tentu saja, tetapi di tempat ini, kita hanyalah bayangan."

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Masukan foto di atas meja ke sakumu. Benar seperti itu. Sekarang bukalah matamu!"

"Maksudmu, Wi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun