Mohon tunggu...
Ares Faujian
Ares Faujian Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Manggar Prov. Kep. Bangka Belitung

Saya berprofesi sebagai guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Manggar dan juga aktif sebagai penulis serta editor buku/ artikel di Kep. Bangka Belitung. Selain pernah mendapatkan penghargaan literasi dari Bupati Belitung Timur hingga Ketua DPRD Belitung Timur tahun 2020. Beberapa prestasi dan apresiasi yang pernah saya raih di tingkat regional dan nasional, yaitu: (1) Lulus seleksi dan dipilih sebagai Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tk. Regional Sumatra oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemdikbud RI tahun 2019; (2) Terbaik/ Juara III Nasional Guru Dedikatif dan Inovatif Kemdikbud RI tahun 2020, sehingga diapresiasi pula menjadi Agen Penguatan Karakter (APK) oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemdikbud RI tahun 2020; (3) Anugerah Pegiat Literasi “Parasamya Suratma Nugraha” oleh Yayasan Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat tahun 2021; (4) Penghargaan ”10 Penulis Terbaik Kompetisi Opini Tingkat Nasional” oleh Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merajut Visi, Merumuskan Masa Depan! (Sebuah Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Pendidikan Guru Penggerak)

5 Desember 2022   16:36 Diperbarui: 6 Desember 2022   02:49 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presentasi Kelompok di Ruang Kolaborasi (Senin, 28 November 2022). Sumber: Dokumentasi PGP7 Beltim, 2022.

Alhamdulillah, ada banyak wawasan dan pengetahuan dari pembelajaran di modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak ini. Perasaan saya sangat bahagia sekali, karena saya menemukan sesuatu yang lama namun terasa baru untuk kategori penerapannya di kelas, yang mana pembelajaran kali ini berguna untuk merumuskan capaian dan gambaran masa depan pembelajaran di kelas. Sesuatu yang sederhana dan tidak terpikirkan oleh saya, namun ini penting bagi progres pembelajaran peserta didik.

Namun pada pembelajaran di modul 1.3 ini, bagi saya tahap Ruang Kolaborasi menjadi puncak gejolak. Karena pada tahap ini tidak mudah menemukan kata kesepakatan kelompok. Salah satunya diindikasi oleh jumlah anggota kelompok yang lebih banyak dari pada biasanya, sehingga variasi pemikiran semakin beragam, ditambah pula tingkat kedetailan pembahasan materi yang masih terlalu dalam untuk sebagian anggota kelompok. Alhasil, ketika diskusi internal kelompok berjalan, pembahasan diskusi hampir hanya berkutat di situ saja, tidak mengalami proses perubahan yang signifikan.

Pada akhirnya, kami memutuskan untuk memakai bahan materi dari salah satu peserta untuk dipresentasikan pada Senin, 28 November 2022, yang juga bertepatan dengan momen upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kab. Belitung Timur, yaitu di Alun-alun Lenggang, Kec. Gantung. Kami memutuskan menggunakan visi yang sudah kami rembukan bersama, namun pemaparan paradigma BAGJA menggunakan materi salah satu peserta. 

Hal inilah menurut saya yang bisa dilakukan. Karena dalam pembelajaran PGP7 ini, tidak cukup hanya mempertahankan idealisme pemikiran, namun manajemen waktu juga harus diperhitungkan. Hal ini tentunya untuk kepentingan kelompok secara umum. Apalagi ada batasan waktu sampai dengan melakukan presentasi kelompok.

Momen Ruang Kolaborasi (presentasi kelompok) yang seiring upacara peringatan HGN (Senin, 28 November 2022) ini sebenarnya membuat sebagian CGP7 terharu. Karena pada saat teman-teman guru lainnya pada melangsungkan euforia Hari Gurunya di berbagai lokasi setelah upacara tersebut, kami harus berjibaku di ruang virtual, dengan diskusi antarkelompok yang tak kami perkirakan sebelumnya bakal sealot ini.

Seperti terjadi jual-beli serangan argumen dan pandangan antarkelompok pada Ruang Kolaborasi kali ini. Hal ini dikarenakan setiap kelompok detail bertanya dan kukuh mempertahankan opininya. Ditambah lagi setiap kelompok memiliki kekurangan dalam pemaparan, dan ihwal ini menjadi bahan untuk saling balas menyerang dengan pendapatnya masing-masing. 

Namun pada akhir diskusi, sosok fasilitator (Ibu Guslaini) berhasil memberikan ketenangan. Beliau pun memberikan pengertian dan pemahaman dari kekurangan-kekurangan yang ada di setiap kelompok, dan akhirnya Ruang Kolaborasi diakhiri dengan refleksi bersama.

Saya sebetulnya ingin berpartisipasi lebih di Ruang Kolaborasi ini. Akan tetapi cuaca di daerah saya tidak begitu baik, sehingga saya harus masuk-keluar ruang virtual dan hanya mendengarkan pemaparan atau diskusi kelompok yang terputus-putus.

Daripada pemaparan argumen saya tidak maksimal (ungkap saya dalam hati), lebih baik saya mencoba mendengar sejelas mungkin dari dinamika diskusi yang lebih hangat dari kopi darat ini. Akhirnya, Ruang Kolaborasi ini pun ditutup dengan melewatkan sesi foto bersama, dan juga terkendala dalam mengisi refleksi di bagian akhir. OMG! Begitu dahsyatnya hujan kala itu.

Presentasi Kelompok di Ruang Kolaborasi (Senin, 28 November 2022). Sumber: Dokumentasi PGP7 Beltim, 2022.
Presentasi Kelompok di Ruang Kolaborasi (Senin, 28 November 2022). Sumber: Dokumentasi PGP7 Beltim, 2022.

Secara komprehensif, pembelajaran di modul 1.3 ini berjalan baik. Namun karena ada pekerjaan sekolah dan dinas ke luar daerah, akhirnya membuat beberapa pengerjaan tugas saya tidak sebaik tugas sebelumnya secara performa digital. Walaupun secara esensi sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan penugasan di LMS. Tentunya saya akan mencoba memanajemen waktu yang lebih baik lagi kedepan.

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun