Alhamdulillah, ada banyak wawasan dan pengetahuan dari pembelajaran di modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak ini. Perasaan saya sangat bahagia sekali, karena saya menemukan sesuatu yang lama namun terasa baru untuk kategori penerapannya di kelas, yang mana pembelajaran kali ini berguna untuk merumuskan capaian dan gambaran masa depan pembelajaran di kelas. Sesuatu yang sederhana dan tidak terpikirkan oleh saya, namun ini penting bagi progres pembelajaran peserta didik.
Namun pada pembelajaran di modul 1.3 ini, bagi saya tahap Ruang Kolaborasi menjadi puncak gejolak. Karena pada tahap ini tidak mudah menemukan kata kesepakatan kelompok. Salah satunya diindikasi oleh jumlah anggota kelompok yang lebih banyak dari pada biasanya, sehingga variasi pemikiran semakin beragam, ditambah pula tingkat kedetailan pembahasan materi yang masih terlalu dalam untuk sebagian anggota kelompok. Alhasil, ketika diskusi internal kelompok berjalan, pembahasan diskusi hampir hanya berkutat di situ saja, tidak mengalami proses perubahan yang signifikan.
Pada akhirnya, kami memutuskan untuk memakai bahan materi dari salah satu peserta untuk dipresentasikan pada Senin, 28 November 2022, yang juga bertepatan dengan momen upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kab. Belitung Timur, yaitu di Alun-alun Lenggang, Kec. Gantung. Kami memutuskan menggunakan visi yang sudah kami rembukan bersama, namun pemaparan paradigma BAGJA menggunakan materi salah satu peserta.
Hal inilah menurut saya yang bisa dilakukan. Karena dalam pembelajaran PGP7 ini, tidak cukup hanya mempertahankan idealisme pemikiran, namun manajemen waktu juga harus diperhitungkan. Hal ini tentunya untuk kepentingan kelompok secara umum. Apalagi ada batasan waktu sampai dengan melakukan presentasi kelompok.
Momen Ruang Kolaborasi (presentasi kelompok) yang seiring upacara peringatan HGN (Senin, 28 November 2022) ini sebenarnya membuat sebagian CGP7 terharu. Karena pada saat teman-teman guru lainnya pada melangsungkan euforia Hari Gurunya di berbagai lokasi setelah upacara tersebut, kami harus berjibaku di ruang virtual, dengan diskusi antarkelompok yang tak kami perkirakan sebelumnya bakal sealot ini.
Seperti terjadi jual-beli serangan argumen dan pandangan antarkelompok pada Ruang Kolaborasi kali ini. Hal ini dikarenakan setiap kelompok detail bertanya dan kukuh mempertahankan opininya. Ditambah lagi setiap kelompok memiliki kekurangan dalam pemaparan, dan ihwal ini menjadi bahan untuk saling balas menyerang dengan pendapatnya masing-masing.
Namun pada akhir diskusi, sosok fasilitator (Ibu Guslaini) berhasil memberikan ketenangan. Beliau pun memberikan pengertian dan pemahaman dari kekurangan-kekurangan yang ada di setiap kelompok, dan akhirnya Ruang Kolaborasi diakhiri dengan refleksi bersama.
Saya sebetulnya ingin berpartisipasi lebih di Ruang Kolaborasi ini. Akan tetapi cuaca di daerah saya tidak begitu baik, sehingga saya harus masuk-keluar ruang virtual dan hanya mendengarkan pemaparan atau diskusi kelompok yang terputus-putus.
Daripada pemaparan argumen saya tidak maksimal (ungkap saya dalam hati), lebih baik saya mencoba mendengar sejelas mungkin dari dinamika diskusi yang lebih hangat dari kopi darat ini. Akhirnya, Ruang Kolaborasi ini pun ditutup dengan melewatkan sesi foto bersama, dan juga terkendala dalam mengisi refleksi di bagian akhir. OMG! Begitu dahsyatnya hujan kala itu.
Secara komprehensif, pembelajaran di modul 1.3 ini berjalan baik. Namun karena ada pekerjaan sekolah dan dinas ke luar daerah, akhirnya membuat beberapa pengerjaan tugas saya tidak sebaik tugas sebelumnya secara performa digital. Walaupun secara esensi sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan penugasan di LMS. Tentunya saya akan mencoba memanajemen waktu yang lebih baik lagi kedepan.