Bila disantap di tempat disediakan sendok-garpu dan rege atau piring dari anyaman lidi yang diberi alas kertas makan.Â
Makannya bisa dengan lesehan di tikar maupun di meja kursi. Tempatnya bisa di ruangan terbuka semacam pendapa atau di luar ruangan atau di halaman di bawah rindangnya pepohonan jati.
Baik pendapa maupun luar ruangan diterangi dengan temaramnya lampu warna kuning dof.Â
Suasana romantis seperti ini mirip kafe-kafe terbuka hanya saja model lapaknya seperti warung-warung K-5. Hanya saja memang sengaja tanpa iringan alunan musik atau lagu-lagu lembut sebab sudah diiringi irama lembut gesekan dedaunan pepohonan yang ditiup angin sepoi-sepoi. Juga nyanyian serangga malam. Sungguh syahdu.Â
Demikian juga pelayanan cukup prima dengan sigapnya para petugas mengantar makanan dan minuman siap saji ala desa.
Petugas pengantar saya sebut demikian karena mereka bukanlah pelayan warung atau kafe tetapi para muda-mudi Desa Gandekan, Pajangan Bantul yang mengelola warung ala kafe desa ini.