Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Angkringan Dewi Gumi-Bantul dengan Suasana Kafe

3 Januari 2023   07:30 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:34 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Mijil merupakan sebuah bukit di timur Goa Selarong tempat Pangeran Diponegoro menyusun strategi dalam melawan Belanda. Pada masa itu, bukit ini dijadikan tempat pengintaian pasukan Belanda oleh bala tentara perempuan pasukan P. Diponegoro.

Pada masa kini, bukit atau Gunung Mijil dijadikan tempat wisata sejarah dengan nama Dewi Gunung Mijil atau Dewi Gumi. Sebutan Dewi mengacu pada pasukan perempuan P. Diponegoro.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.


Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Sebagai tempat wisata sejarah aktifitasnya lebih banyak pada pagi - siang hari. Pada sore hingga malam tempat ini digunakan sebagai kafe gaya desa.

Disebut kafe gaya desa karena yang dijual hanya makanan tradisional masyarakat perdesaan. Seperti nasi bakar, nasi kotak sederhana, bakmi dan bihun bungkus, tempe dan tahu goreng, mendoa, sayur lodeh, sate telor, dan aneka kue tradisional. Harganya antara 2 - 4 ribu per bungkus. 

Minuman selain kopi, teh, jeruk nipis, dan minuman kemasan ada juga wedang uwuh. Harganya 4 ribu rupiah bila diminum di tempat. Bila dibawa tanpa disedu harganya 3,5 ribu.  

Semua makanan dan minuman bisa disantap di tempat maupun dibawa pulang.

Bila disantap di tempat disediakan sendok-garpu dan rege atau piring dari anyaman lidi yang diberi alas kertas makan. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Wedang uwuh. | Dokumen pribadi.
Wedang uwuh. | Dokumen pribadi.

Makannya bisa dengan lesehan di tikar maupun di meja kursi. Tempatnya bisa di ruangan terbuka semacam pendapa atau di luar ruangan atau di halaman di bawah rindangnya pepohonan jati.

Baik pendapa maupun luar ruangan diterangi dengan temaramnya lampu warna kuning dof. 

Suasana romantis seperti ini mirip kafe-kafe terbuka hanya saja model lapaknya seperti warung-warung K-5. Hanya saja memang sengaja tanpa iringan alunan musik atau lagu-lagu lembut sebab sudah diiringi irama lembut gesekan dedaunan pepohonan yang ditiup angin sepoi-sepoi. Juga nyanyian serangga malam. Sungguh syahdu. 

Demikian juga pelayanan cukup prima dengan sigapnya para petugas mengantar makanan dan minuman siap saji ala desa.

Petugas pengantar saya sebut demikian karena mereka bukanlah pelayan warung atau kafe tetapi para muda-mudi Desa Gandekan, Pajangan Bantul yang mengelola warung ala kafe desa ini.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Warung atau kafe ala desa Dewi Gumi ini baru digiatkan beberapa bulan yang lalu. Tujuan utamanya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sebagai UMKM dengan menjual atau menitipkan makanan buatan mereka. 

Juga memberi kesempatan para muda-mudi Desa Gandekan untuk belajar secara praktis mengembangkan usaha UMKM.

Dalam sehari ada sekitar 15 keluarga yang menitipkan makanan dan minuman di kafe ini. 

Sedang yang bertugas menjaga 2 orang ibu-ibu dengan 2 orang pemudi. Tiga orang pemuda lainnya bertugas menghantar pesanan ke meja konsumen.

Sebagai kafe ala desa sementara konsumennya memang masih terbatas pada masyarakat desa-desa di sekitarnya. 

Perkembangan wilayah permukiman di Bantul bagian barat yang cukup pesat dengan adanya klaster-klaster kecil serta perumahan sekitar Guwosari dan Kembangputihan maupun seluruh wilayah Pajangan memungkinkan kafe ini akan terus berkembang. Apalagi kafe Dewi Gumi hanya berjarak tak lebih 200 m dari tempat wisata Puspa Gading, Desa Tegal Dawa, Bantul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun