4.Peluang Karier dan Bisnis
Media sosial juga menjadi sarana ekonomi. Anak muda dapat menjadi influencer, freelancer, atau wirausahawan digital. Contohnya, banyak anak muda yang memulai usaha kuliner atau fashion rumahan dengan memanfaatkan Instagram dan TikTok sebagai toko virtual.
Dalam konteks positif, media sosial adalah jendela dunia, memungkinkan anak muda untuk belajar, berkreasi, dan tumbuh secara profesional.
Distopia Media Sosial: Ancaman Tersembunyi
Sebaliknya, distopia media sosial muncul ketika anak muda kehilangan kontrol atas penggunaan platform digital. Beberapa dampak negatif yang muncul:
1.Tekanan Perbandingan Sosial
Media sosial menampilkan “highlight reel” kehidupan orang lain. Perbandingan ini sering menimbulkan stres, rasa kurang percaya diri, dan depresi. Studi University of Pennsylvania (2018) menunjukkan bahwa pengguna Instagram yang intens mengalami peningkatan gejala depresi dan kecemasan dibanding non-pengguna.
2.Kecanduan Digital
Algoritma platform dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna. Banyak remaja menghabiskan 4–5 jam per hari scrolling feed, menyebabkan gangguan tidur, menurunnya fokus akademik, dan mengurangi interaksi sosial offline.
3.Paparan Konten Negatif
Konten kekerasan, body shaming, hoaks, dan pornografi dapat memengaruhi persepsi diri dan nilai-nilai sosial. Anak muda yang tidak memiliki literasi digital cukup cenderung menerima informasi ini secara mentah, yang berdampak pada kesehatan mental dan perilaku sosial.