Mohon tunggu...
Ardina Anindita
Ardina Anindita Mohon Tunggu... Mahasiswa

A reader who is in a reading slump

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyusuri keberagaman di PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta bersama Chandrasagala Lautan Bulan

21 Agustus 2025   14:07 Diperbarui: 21 Agustus 2025   14:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara PKKMB FISIP UPNVJ 2025

Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata seperti ospek, PKKMB, mahasiswa baru, dan kata lain yang berhubungan dengan masa awal perkuliahan? Pasti diantara kalian ada tipe maba seperti saya yang pikirannya tertuju ke tugas, deadline, uang habis atau bahkan takut.

Kira-kira itulah yang saya rasakan setelah terbitnya guidebook tugas PKKMB FISIP 2025. Jika dideskripsikan dengan kata, saya akan berkata bahwa pada awalnya saya takut dan penasaran di waktu yang sama. Namun setelah melewati 2 kali mentoring bersama Kak Kayla dan teman-teman Chandrasagala rasa takut itu berkurang dan rasa penasarannya berkurang.

Kenapa bisa seperti itu? tentu saja itu karena saya bertemu dengan teman-teman senasib, walaupun kami memiliki latar belakang berbeda, cara menyelesaikan satu masalah yang berbeda, hingga alasan untuk masuk FISIP UPNVJ yang beragam. Menurut saya, keberagaman merupakan hal unik yang tidak bisa kita hindari keberadaannya, baik dari segi budaya, bahasa, maupun kebiasaan. Oleh karena itu, hargailah diri kalian dari berbagai sisi!

Dari sekitar 953 mahasiswa baru FISIP UPNVJ, tentunya ada banyak keberagaman yang terlihat ataupun tidak di antara para mahasiswa. Keberagaman itu bisa dalam bentuk budaya, kebiasaan, dan cerita unik dimiliki oleh masing-masing. Sebagai contoh sederhana, beberapa mahasiswa baru ada yang berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek, Jawa, bahkan hingga luar Jawa. Dengan perbedaan asal daerah tersebut, tentunya kita punya solusi yang berbeda untuk sampai ke kampus, sebagian mungkin ada yang menyewa kost, berjalan kaki, naik transportasi umum, atau membawa kendaraan sendiri.

Tidak hanya dari segi domisili, perbedaan selera makan juga banyak terjadi di acara yang terletak di GOR Ciracas pada 13-14 Agustus 2025 ini. Hal ini terbukti karena teman sekelompok saya berbagi makanan, tetapi sebagian teman-teman yang ditawari menolaknya. Menurut saya hal ini bisa disebabkan karena berbedanya selera makan atau suasana hati.

Dengan keberagaman, kita dituntut untuk menghargai perbedaan yang dimiliki orang lain dengan cara yang sesuai. Cara yang sesuai itu bisa berupa tanggapan, pujian, kalimat afirmasi positif atau bahkan kritik yang membangun. Selain itu, ada beberapa keberagaman yang lebih baik tidak kita singgung demi menjaga kerukunan pertemanan di lingkungan kampus.

Keberagaman juga bisa menjadi titik awal seseorang untuk bisa mengembangkan diri dan menemukan jati diri, karena pada dasarnya, kita sebagai manusia memang dilahirkan dengan keadaan yang berbeda dengan manusia lain. Jadi, janganlah kalian bertanya-tanya mengapa kalian berbeda, karena itulah hakikat kalian.

Setelah menyikapi perbedaan sesuai dengan kaidahnya, saya yakin bahwa dengan itu, keberagaman di lingkungan kampus akan tersusun dengan baik dan perdamaian akan tetap terjaga seperti yang diharapkan seluruh warga kampus. Sebaliknya, jika kita melanggar kaidah keberagaman, kita mungkin akan merusak suasana damai yang ada di kampus dan secara otomatis akan terkena sanksi sosial.

Nah, siapa sih yang mau kena sanksi sosial? tentu saja saya yakin bahwa seluruh mahasiswa baru FISIP UPNVJ 2025 tidak ada yang mau. Maka dari itu, hargailah keberagaman dari ruang lingkup yang paling sederhana dimulai dari lingkungan keluarga, tetangga, kampus, hingga masyarakat luas. 

Selain dihargai, bentuk keberagaman yang bisa dilihat dan didengar seperti budaya berupa baju adat, makanan khas, rumah adat, alat musik, tari daerah, dan cerita rakyat bisa dilestarikan di dalam sebuah pameran seni. Dengan adanya pameran seni, kita bisa memperkenalkan budaya khas dari daerah kita dan mengenal berbagai budaya dari daerah lain.

Menjaga Warisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun